VIRAL Mahasiswa Di-smackdwon Polisi, Setelah Geger Pelaku Minta Maaf Tapi Ada yang Beda dari Korban
Yang janggal, korban M Fariz justru tidak membalas 'pelukan perdamaian' dari Brigadir NP dan tetap melipat tangannya.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Tengah disorot karena rendahnya respons penanganan kasus dugaan pencabulan tiga anak oleh ayah kandung di Luwu, institusi kepolisian kembali menjadi pusat perhatian masyarakat setelah adanya video oknum polisi membanting mahasiswa pendemo bak smackdown di Kabupaten Tangerang Banten Rabu (14/10/2021) kemarin.
Video tersebut viral di media sosial dengan berbagai komentar kritik dan hujatan kepada kepolisian.
Demo tersebut berlangsung di halaman Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa.
Kejadian itu bermula saat ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) tengah melakukan aksi demonstrasi dalam rangka peringaran HUT ke-389 Kabupaten Tangerang.
Namun, diduga karena para mahasiswa pendemo memaksa masuk untuk bertemu Bupati Tangerang, akhirnya polisi membubarkan paksa serta menangkap mereka. Demo itu sendiri dilakukan bersamaan masih berlakunya PPKM Level 3 di Kabupaten Tangerang.
Sayangnya, salah satu oknum polisi yang mengenakan seragam serba hitam melakukan tindakan kekerasan saat mengamankan mahasiswa pendemo.
Baca juga: Detik-detik Kejadian Sebelum Aksi Smackdown Polisi Kepada Mahasiswa yang Unjuk Rasa di Tangerang

Dalam video yang beredar, terlihat seorang mahasiswa awalnya dipiting oleh oknum polisi itu.
Kemudian, ia terlihat digendong, diangkat hingga dibanting ke lantai lantai beton. Mahasiswa itu pun tampak terkulai lemas hingga kejang-kejang.
Bantingan tersebut sampai mengenai bagian tulang belakang dan bagian belakang kepala.
Saking kerasnya bantingan, suara benturan badan mahasiswa antara trotoar terdengar jelas di dalam video.
Bahkan, terlihat juga mahasiswa tersebut sempat ditendang oleh anggota polisi lain.
Baca juga: Polisi Genit Teror Pesan Berantai ke Wanita di Tangerang Akhirnya Dibebastugaskan
Baca juga: Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang Sampai Kejang-kejang, Tinggal Tunggu Sanksi Keras
Beberapa anggota polisi lain membantu membangunkan dan menyadarkan mahasiswa itu sambil menanyakan kondisi yang dialami korban.
Sontak, tindakan aparat tersebut menjadi viral dan banjir kecaman di media sosial.
Menanggapi video ini, Kapolresta Tangerang Kabupaten, Kombes Wahyu Sri Bintoro, mengklaim akan menindak tegas oknum polisi tersebut.
Ia akan memberikan sanksi tegas terhadap anggotanya apabila terbukti melakukan tindak kekerasan.
"Dalam apel sudah saya tegaskan untuk humanis dalam pengamanan. Kalau masih ada berarti oknum anggota tersebut akan saya tindak tegas," kata Wahyu saat dikonfirmasi Tribunnews, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Polisi Minta Maaf Sambil Peluk, Mahasiswa yang Dibanting Ngotot Kasus Tetap Dilanjutkan
Wahyu mengklaim dirinya sudah mewanti-wanti anggotanya agar tidak bertindak represif atau menggunakan kekerasan dalam mengamankan jalannya aksi mahasiswa itu.
Peringatan itu disampaikannya saat apel pengamanan pasukan pagi sebelum unjuk rasa.
"Dalam apel sudah saya ingatkan bahwa pengamanan mahasiswa agar humanis. Saya sudah tegaskan agar tidak ada kekerasan," tambahnya.
Menurut Wahyu, demo mahasiswa itu tidak mendapatkan izin resmi dari Polresta Tangerang maupun Polda Banten.
"Demonstrasi tersebut dipastikan tidak ada surat tanda pemberitahuan yang dikeluarkan dari Polresta Tangerang karena saat ini Polresta Tangerang masih dalam kondisi PPKM Level 3," bebernya.
Polresta Tangerang mengamankan 19 mahasiswa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
'Saya Masih Hidup'

Muhammad Fariz, mahasiswa yang menjadi korban smackdown dari pihak Polresta Tangerang ternyata dalam keadaan sehat dan bisa berdiri normal apa adanya.
Padahal, saat menjalani aksi unjuk rasa di depan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang pada Rabu (13/10/2021) siang, dirinya dibanting keras oleh polisi sampai kejang-kejang.
Bagaimana tidak, polisi membanting sambil mengangkatnya tinggi kemudian membenturkan badan Fariz ke aspal sampai terdengar suara yang cukup keras.
Baca juga: Serempet Mobil Calya di Mcdonalds Pasar Rebo hingga Viral, Pengendara Ignis Akhirnya Minta Maaf
Tapi, saat dibawa ke Polresta Tangerang, Fariz yang berambut gondrong itu dapat berjalan normal.
Tapi dia terlihat sambil menahan rasa samit sakit di pinggangnya.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp, Fariz tampak segar dan bisa berkomunikasi secara lancar.
"Saya enggak ayan, saya enggak mati, sekarang masih hidup dalam keadaan baik-baik saja," kata Fariz.
Dia juga hanya merasa pegal-pegal saja usai dibanting keras-keras oleh anggota Polresta Tangerang.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan kalau nasib mahasiswa itu dalam keadaan sehat.
Dalam video klarifikasinya yang dikirimkan kepada TribunJakarta.com, mahasiswa gondrong tersebut sudah bisa jalan normal sambil memegangi pinggangnya.
"Kondisinya masih sehat semua, yang diamankan masih dilakukan swab dan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Wahyu saat dikonformasi.
"Yang bersangkutan akan kita bawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan medis," sambungnya.
Baca juga: Cerita Wanita di Cipayung Jadi Korban Begal Payudara, Kini Masih Trauma Keluar Rumah
Kendati demikian, pihaknya terus membantah tidak ada kekerasan dalam pengamanan demo tersebut.
Padahal, TribunJakarta.com sudah memberikan video amatir tersebut kepada Wahyu.
"Tidak ada kekerasan, kalau masih ada berarti oknum anggota tersebut akan saya tindak tegas," ucap Wahyu.
Tapi ia mengatakan, kasus ini akan terus diusut hingga tuntas apa bila anggotanya terbukti melanggar tupoksi pengamanan demo.
Hingga saat ini, Wahyu belum membeberkan secara rinci inisial anggota tersebut dan dari satuan mana dirinya bertugas.
"Secara internal, tetap akan saya evaluasi tim Propam. Akan melakukan evaluasi terhadap SOP mengamankan massa. Hasil penilaian internal sebagai bahan untuk menindak anggota bila terbukti adanya kesalahan SOP," pungkas Wahyu.
Identitas Oknum Polisi
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan, anggotanya yang ada dalam video membanting mahasiswa pendemo itu adalah Brigadir NP.
Dia memang bertugas untuk pengamanan demo tersebut.
"Kepada oknum anggota berinisial NP pangkat Brigadir saat ini telah dilakukan pemeriksaan oleh Div Propam Mabes Polri dan Div Propam Polda Banten," jelas Wahyu di kantornya, Rabu (13/10/2021) malam.
Pasalnya, NP sudah meminta maaf secara langsung kepada korban bantingannya bernama M Fariz.
Baca juga: Kapolri Tawarkan 57 Eks Pegawai KPK Jadi ASN, Novel Baswedan: Akan Kami Pertimbangkan
Polda Banten akan menindak tegas NP atas perbuatannya yang membahayakan masyarakat Kabupaten Tangerang.
"Bapak Kapolda Banten secara tegas akan menindak personel yang bertindak diluar SOP pengamanan. Beliau sudah berjanji langsung kepada korban dan keluarga korban," tegas Wahyu.
Si Oknum Polisi Minta Maaf
- Brigadir NP, seorang polisi yang beraksi ala smackdown kepada mahasiswa di Kabupaten Tangerang akhirnya meminta maaf secara terbuka.
Berlokasi di Mapolresta Tangerang, pada Rabu (13/10/2021) malam, NP meminta maaf langsung kepada korbannya, M Fariz di depan ayahanda.
"Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas berbuatan saya, kepada keluarga," kata NP.
Baca juga: 2 Warga Papua Mengelami Pelecehan Seksual Oknum Polisi saat Unjuk Rasa di Kedubes AS
Usai meminta maaf, NP langsung bersalaman dan memeluk Fariz sebagai bentuk penyesalan.
Tak lupa, NP juga cium tangan ayahanda dari Fariz.
Sementara selama permintaan maaf tersebut, Fariz terus memegang leher sebelah kanan dan kirinya.
Sembari melakukan pijitan kecil seakan meredakan rasa sakit yang masih dirasanya.
Yang janggal, korban M Fariz justru tidak membalas 'pelukan perdamaian' dari Brigadir NP dan tetap melipat tangannya.
Ternyata, Mahasiswa Fariz tetap meminta aksi brutal Brigadir NP ditindaklanjuti secara hukum dan adil
Walau sudah menerima permohonan maaf dari Brigadir NP, nampaknya bukan jadi titik dari kasus kekerasan yang menimpa Fariz.
"Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak, saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut," tegas Fariz.
Baca juga: Oknum Polisi Brutal di Jalan Raya, Malah Kabur Usai Tabrak Pemotor Sampai Meninggal: Nasibnya Begini
Baca juga: Aksi Smackdown Polisi Tangerang Banting Mahasiswa Sedang Demo, Sampai Melayang dan Kejang-kejang
Dia berharap, dugaan tindakan kekerasan ini tidak lagi terjadi pada mahasiswa lain yang sekedar menyampaikan aspirasi.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," katanya.
Sementara, bukan hanya Brigadir NP saja yang meminta maaf.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro juga menyampaikan maafnya atas nama institusi Polri.
"Kalau tadi yang bersangkutan, meminta maaf secara pribadi kepada korban. Kalau saya, Kapolresta Tangerang, meminta maaf kepada seluruh mahasiswa. Bapak Kapolda juga tadi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tadi, di mana oknum NP bertindak di luar SOP," kata Wahyu.
Seperti diketahui, M Fariz jadi korban smackdown kepolisian sampai terbanting dan kejang-kejang saat mengikuti unjuk rasa di depan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Aksi itu pun viral sampai terdengar di telinga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.