Cerita Warga Sipil Ikut KSAD Naik Helikopter Tentara AS: Akui Takut dan Grogi sampai Sabuk Lepas
Apa jadinya bila warga sipil berkesempatan ikut KSAD Jenderal Andika Perkasa menaiki helikopter Black Hawk milik Tentara Amerika Serikat, U.S. Army.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kemudian sebagian dari ladang jagung ikut masuk (ke peralatan)," tuturnya.
Baca juga: Anak Buah Jenderal Andika Terjun Payung di Dua Benua, Sensasi Lebih Menantang Dirasakan di Amerika
Selain itu, dirinya juga menghkawatirkan keberadaan ular yang kemungkinan hidup di area sekitar tempat mereka mendarat.
"Saya tumbuh di california saya tidak begitu takut ular.
Namun saya mau memastikan apabila seorang penerjun payung mendarat di daraan dan dia terluka, dia bisa mengerti meminta tolong," paparnya.
Satu lagi yang disebutnya sebagai tantangan tersendiri bagi para tentara AS ini adalah faktor cuaca yang disebutnya begitu panas.

Kendati markas latihan mereka di negaranya juga panas, namun tak ada apa-apanya dibandingkan dengan suhu udara di Baturaja.
"Tingkat kelembapan dan panasnya adalah sebuah tantangan," kata dia.
Cerita Prajurit TNI AD Terjun Payung di AS
Sebelum militer AS terjun payung di Indonesia, prajurit TNI AD lebih dahulu menjajal kemampuan terjun payung di negeri Paman Sam itu.
Satu diantara prajurit TNI AD yang beruntung diutus langsung oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa itu adalah Lettu Inf Helda P Setiawan.
Lettu Helda tergabung dalam 100 prajurit Garuda Airborne yang berlatih terjun dengan tentara AS.
Baca juga: Kisah Letda Rizky Satu dari 16 Kowad Jebolan Akmil, Perwira TNI AD yang Ditugaskan Jabat Danton
Lettu Helda mengakui sensasi terjun payung saat dia mengikuti Garuda Airborne di Amerika Serikat itu lebih menantang.
Hal itu dari persiapan penerjunan yang dilakukannya.
Pasalnya, saat masuk ke dalam pesawat, dia belum mengenakan perlengkapan penerjun.
Berbeda dengan yang dilakukannya selama di Indonesia, dimana dia sudah harus mengenakan perlengkapan terjun sebelum naik ke pesawat.
