Antisipasi Virus Corona di Tangsel

Penumpang dan PO Bus di Terminal Poris Plawad Tangerang Teriak Soal Wacana Wajib PCR

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat berencana akan menerapkan syarat wajib membawa tes PCR bagi penumpang semua moda transportasi

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ega Alfreda/ Tribun Jakarta
Sejumlah penumpang dan PO Bus di Terminal Poris Plawad Tangerang yang menolak diberlakukannya kewajiban PCR untuk menggunakan moda transportasi umum, Rabu (27/10/2021). 

Dia mengatakan, jumlah penumpang saat pandemi Covid-19 ini tergolong menurun.

Baca juga: Siap-siap! Semua Jenis Transportasi akan Diberlakukan Syarat Tes PCR, Tarif Turun Rp 300 Ribu

Dalam satu hari, bus dengan tujuan ke Surabaya itu hanya mengangkut sekitar 10 penumpang.

Dirinya berharap agar wacana penumpang khususnya penumpang bus membawa hasil tes PCR tidak akan diterapkan.

"Ya enggak perlu diterapkan lah kalau benar diterapkan yang rugi travelnya nanti. Bakal tumbuh travel gelap," papar Subiyanto.

Sejumlah penumpang bus dari Terminal Poris Plawad pun merasa berkeberatan dengan wacana diwajibkannya penumpang seluruh moda transportasi untuk membawa tes PCR.

Dara (29), seorang penumpang bus mengaku merasa berkeberatan karena tarif PCR tergolong mahal.

"Kebanyakan orang termasuk saya memang mengakui harga PCR itu enggak murah. Dibanding PCR, masih mending tes antigen yang harganya murah," tutur Dara.

Menurutnya, saat kewajiban soal penumpang seluruh moda transportasi khususnya penumpang bus diterapkan, maka jumlah penumpang bus bakal menurun.

"Kalau nanti fiks pake PCR, ini pasti sepi nih. Orang enggak ada yang beli tiket bus," ujarnya.

Baca juga: Aturan PCR Bagi Penumpang Pesawat Jawa-Bali Mulai Berlaku Hari Ini, PT Angkasa Pura Siapkan Dukungan

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 sebenarnya sudah cukup untuk menjadi syarat berpergian menggunakan transportasi umun jarak jauh.

Selain itu, pemerintah juga cukup meningkatkan pengawasan dan edukasi soal protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.

"Pas pakai masker juga enggak boleh megang mata, mulut, dan hidung," saran Dara.

Penumpang lain, Peter (28), merasa berkeberatan dengan aturan soal wajib bawa tes PCR itu karena ekonomi saat ini sedang lemah.

Menurut dia, syarat khusus bagi penumpang bus cukup menunjukkan kartu vaksinasi Covid-19 saja.

"Wajib tes PCR sih keberatan, apa lagi bagi orang kecil. Sekarang juga ekonominya lagi lemah. Cukup kartu vaksin saja menurut saya enggak usah PCR," ujar Peter.

Dia juga berharap agar Pemerintah Pusat mampu meninjau ulang wacana itu.

"Perlu ditinjau ulang, jangan sampai orang terbebani dengan syarat-syarat," singkat Peter.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved