Jakarta Dikepung Banjir

Jakarta Bisa Bebas Banjir, Gubernur Anies Ungkap Cara Ampuh Terbebas dari Genangan Air

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ibu kota tidak akan kebanjiran bila curah hujan yang mengguyur kurang dari 100 milimeter (mm) per hari.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Kolase Kompas.com dan Tribun Jakarta
Anies Baswedan dan banjir Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ibu kota tidak akan kebanjiran bila curah hujan yang mengguyur kurang dari 100 milimeter (mm) per hari. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ibu kota tidak akan kebanjiran bila curah hujan yang mengguyur kurang dari 100 milimeter (mm) per hari.

Hal ini sesuai dengan kapasitas maksimal sistem drainase yang ada di Jakarta.

"Kalau di bawah 100 mm hujannya, maka seharusnya tidak terjadi banjir," ucapnya, Selasa (2/11/2021).

Jika curah air kurang dari 100 mm tapi ibu kota banjir, maka Anies menilai ada kesalahan dalam sistem manajemen.

"Tentunya ada sesuatu yang salah di dalam manajemen," ujarnya.

Baca juga: 4 Tahun Anies jadi Gubernur, DKI Baru Punya Ukuran Penanganan Banjir Setahun Terakhir

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, penanganan banjir di ibu kota tak bisa lepas dari volume hujan dan debit air sungai.

Sebab, bila hujan yang turun melebihi 100 mm per hari, maka sistem drainase tak akan mampu menampung air sehingga genangan atau banjir bisa terjadi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar usai menghadiri HUT ke-57 Golkar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki Iskandar usai menghadiri HUT ke-57 Golkar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com)

"Jadi kami menetapkan target setelah hujan berhenti, bila hujannya di atas 100 mm per hari, maka (genangan) harus dipompa, dikeringkan, dan diberikan target 6 jam," tuturnya.

Selain menargetkan genangan bisa surut kurang dari 6 jam, yang tak kalah penting Anies juga meminta supaya tidak ada korban jiwa selama bencana banjir melanda.

"Ini bagian dari usaha kami untuk terus menerus kami akan evaluasi dan dengan bahan evaluasi itu perbaikan akan terus kami lakukan," kata dia.

Baca juga: Target Anies Banjir Surut dalam 6 Jam Gagal di Kebon Pala, Warga Kebanjiran Sampai 3 Hari

DKI Baru Punya Ukuran Penanganan Banjir Setahun Terakhir

Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengakui, baru setahun terakhir ini DKI Jakarta punya ukuran dalam penanganan banjir.

Padahal, Anies sudah menjabat sebagai orang nomor satu di ibu kota sejak 2017 atau empat tahun lalu.

Hal ini diungkapkannya menanggapi bencana banjir yang kembali melanda sebagian wilayah Jakarta beberapa hari terakhir.

"Baru mulai satu tahun ini kita menetapkan ukuran di dalam penanganan banjir," ucapnya, Selasa (2/11/2021).

Dalam sistem penanganan banjir yang dibuatnya, ada dua target utama yang ditetapkan Anies.

Baca juga: Target Anies Banjir Surut dalam 6 Jam Gagal di Kebon Pala, Warga Kebanjiran Sampai 3 Hari

Pertama, ia ingin genangan bisa surut dalam kurun waktu kurang dari enam jam dan tidak boleh ada korban jiwa saat bencana banjir melanda.

Dua target ini pun dijadikan Anies sebagai tolak ukur penanganan banjir di ibu kota.

"Ini bagian dari usaha kita untuk terus menerus kita akan evaluasi dan dengan bahan evaluasi itu perbaikan akan terus menerus kita lakukan," ujarnya di Balai Kota.

Baca juga: Tak Lagi Bisa Prediksi Lokasi Banjir, Kini 267 Kelurahan di Jakarta Punya Alat Ukur Curah Hujan

Soal target enam jam surut yang dicanangkannya ini, Anies menetapkan sejumlah kriteria khusus.

Ia bilang, banjir bisa terjadi bila curah hujan yang mengguyur lebih dari 100 milimeter (mm).

"Kalau di bawah 100 mm hujannya, maka seharusnya tidak terjadi banjir," kata Anies.

Hal yang sama berlaku untuk banjir yang disebabkan oleh luapan sungai.

Anies menyebut, perhitungan waktu enam jam dimulai sejak aliran sungai kembali normal.

"Enam jam setelahnya kalau air sungai tidak turun-turun maka banjirnya akan terus terjadi," tuturnya.

Baca juga: Klaim Penanganan Banjir Jakarta Membaik, Anies: Biasa 3-4 Hari, Sekarang Kurang dari Sehari Kering

Lantaran sistem yang dibuatnya masih seumur jagung, ia menyebut, evaluasi bakal terus dilakukan jajarannya.

Ia pun berharap, ke depannya bencana banjir di DKI Jakarta bisa terus diminimalisir.

"Pengendalian (banjir) kita menggunakan target tensi kami evaluasi terus apa yang membuat sebuah target tercapai dan apa yang membuatnya tidak tercapai," ucapnya.

"Evaluasi dalam rangka perbaikan terus menerus," sambugnnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved