Tertata Rapih dan Bersih, Rahasia di Balik Keindahan Taman Makam Kehormatan Belanda di Menteng Pulo
Ereveld Menteng Pulo, ialah satu dari beberapa bukti sejarah di masa lampau yang bisa ditemui di kota Jakarta.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ereveld Menteng Pulo, ialah satu dari beberapa bukti sejarah di masa lampau yang bisa ditemui di kota Jakarta.
Ereveld Menteng Pulo, merupakan Taman Makam Kehormatan Belanda yang menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi 4000 lebih korban yang gugur selama Perang Dunia Kedua melawan tentara Jepang tahun 1941 hingga 1945 dan selama masa revolusi setelah Perang Dunia Kedua tahun 1945-1949.
Meski sudah puluhan tahun lamanya, deretan makam di sini tertata begitu rapih, bersih, dan juga indah.
Ribuan nisan berwarna putih bersih, berjejer rapih berdampingan.
Tri Wulan, selaku Supervisor Ereveld Menteng Pulo mengatakan memang pihaknya melakukan perawatan secara rutin untuk memastikan makam-makam di sini terjaga kerapihan dan keindahannya.
Di antaranya dengan melakukan pencucian nisan selama dua minggu sekali agar warnanya, tetap putih dan bersih.
"Nisan di sini terutama warnanya putih dan bersih karena memang tiap dua minggu sekali kita cuci. Satu persatu (nisan) dicuci dengan air dan sabun," kata Wulan, ditemui TribunJakarta.com, Jumat (19/11/2021).
Agar lebih kokoh dan tahan lama, kata Wulan pihak pengelola tidak menggunakan kayu sebagai bahan dasar nisan.
Akan tetapi, nisan-nisan di sini dibuat dari material berbahan dasar beton sehingga tak mudah patah ataupun rusak.
Meski begitu, beberapa nisan tetap dilakukan pergantian secara langsung apabila ditemukan telah retak, dan kusam.
"Kami tiap pagi cek, dilihat satu persatu mana makam yang (nisan) sudah retak, yang sudah kusam, siapa namanya. Nanti kita bawa, kita tulis namanya dulu di nisan yang baru. Setelah jadi kita bawa ke sini, nisan yang lama kita bawa, dan nisan yang baru kita masukan," kata Wulan.
"Normalnya nisan ini kalau gak ada retak, bisa tahan hingga 5 sampai 6 tahun. Tapi tetep, sebelum waktu itu kalau sudah kusam kita ganti," sambungnya.
Sementara itu, memastikan agar rumput-rumput di area makam tetap rapih dan indah, pihaknya juga melakukan pemotongan dan perawatan rumput secara rutin.
Misalnya dengan pemotongan rumput selama seminggu sekali saat musim hujan, dan dua minggu sekali saat musim kemarau.