Perasaan Tak Karuan Istri Sopir Taksi Online, Tangis Pecah Saat Tahu Jasad Suaminya Dibuang di Jalan

Perasaan tak karuan menghinggapi Atika, istri sopir taksi online yang meninggal dibegal di Medan Johor, Sumatera Utara.

Kolase TribunJabar
Ilustrasi Begal. Perasaan tak karuan menghinggapi Atika, istri sopir taksi online yang meninggal dibegal di Medan Johor, Sumatera Utara. 

Kaget bukan kepalang namun Atika tak langsung percaya. Ia meminta pria yang mengaku polisi tadi tak mengada-ada.

Kemudian telepon dimatikan.

Pesan singkat masuk melalui WhatsApp dari nomor WhatsApp tak dikenal.

Baca juga: Sudah 6 Bulan Tak Narik Penumpang, Sopir Taksi Online Beralih Angkut Narkoba: Karena Kebutuhan Pak

Ketika dibuka ternyata foto sang suami yang telah tewas.

Ia pun menangis sejadi-jadinya. Apa yang ia khawatirkan benar-benar terjadi.

"Dikirimkan fotonya ke saya dari wa, terus saya buka dia tanya betul itu suami ibu? iya betul suami saya," ucap Atika, istri sopir taksi online yang tewas dibegal, Rabu (1/12/2021).

Saat ditemui, Atika tengah menunggu jasad suaminya yang sedang di autopsi di RS Bhayangkara TK II Medan.

Ditemani anak dan sanak saudaranya ia nampak lemas dan terus menangis.

Ia bercerita kalau suaminya itu sudah empat tahun menjadi sopir taksi online sejak tahun 2017.

Selama empat tahun bekerja sebagai sopir taksi online rupanya M Idris sudah pernah mengalami perampokan juga sekitar 14 Agustus 2021 lalu, namun ia selamat.

Baca juga: Disebut Bekerja Sopir Taksi Online, Menantu Akidi Tio Mengaku Punya 2 Usaha Ekspedisi di Palembang

Saat itu Idris ditusuk oleh tiga orang penumpangnya dan dibuang di depan pintu jalan tol Jalan Sei Semayang.

Ia mengalami luka tusuk di sekujur tubuhnya. Namun nasib baik masih berpihak. Ia hanya luka-luka.

Sementara itu satu pelaku pun berhasil ditangkap polisi bersama barang bukti mobil Daihatsu Sigra.

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas)

Saat itu sang istri sudah meminta agar Idris berhenti menjalani profesi sebagai sopir taksi online, apalagi ia pernah celaka. Namun pria berusia 42 tahun itu tetap kukuh pada pendiriannya.

Ia menyebut hanya itu mata pencahariannya untuk menghidupi keluarganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved