Cerita Kriminal

Komplotan Bandar Narkoba yang Tabrak 2 Polisi di Cirebon Tertangkap, 61 Kg Sabu Ditemukan

Kepada polisi, tersangka C menyebut yang menabrak Aipda S dan Iptu LM adalah tersangka MF.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawenny Panjiyoga dan anggota merilis empat tersangka bandar narkoba dan barang bukti sabu di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakpus, Jumat (3/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Satgas Narkoba Polres Jakarta Pusat menangkap empat tersangka bandar narkoba dan menyita 62 kilogram sabu.

Keempat tersangka pengedar narkoba tersebut yakni C, MF, E dan TH.

Pengungkapan kasus ini merupakan bagian pengembangan komplotan bandar narkoba yang menabrak dua polisi di Rest Area KM 208, Cirebon, Jawa Barat pada tanggal Sabtu, 20 November 2021 lalu. 

"Kami terus lakukan pengejaran. Polisi menemukan mobil pelaku dalam keadaan kosong di wilayah Jawa Barat dan di dalamnya ditemukan satu karung narkotika jenis sabu," ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Pusat, Kompol Indrawenny Panjiyoga, saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakpus, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Pelaku Pelindas Anggota Polres Jakarta Pusat Ditangkap, Polisi Temukan Gudang Narkoba

Indrawenny mengungkapkan dua anggotanya, Aipda S dan Iptu LM, mengalami luka-luka usai ditabrak tersangka C dan MF yang berupaya kabur menggunakan mobil saat digerebek di Rest Area KM 208, Cirebon.

Aksi bandar narkoba itu membuat Aipda S mengalami luka ringan, sedangkan Iptu LM mengalami patah tulang.

Anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu JM, mengalami patah tulang bagian kaki usai ditabrak bandar narkoba saat melakukan penangkapan di rest area tol di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (21/22/2021).
Anggota Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu JM, mengalami patah tulang bagian kaki usai ditabrak bandar narkoba saat melakukan penangkapan di rest area tol di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (21/22/2021). (Istimewa)

Setelah itu, tim menggali informasi guna mengejar para pelaku hingga diketahui para pelaku kabur ke daerah di Jawa Tengah.

Baca juga: Polisi Sampai Nyebur ke Sungai Nyari Bandar Narkoba, Targetnya Ngumpet di Eceng Gondok

Akhirnya tim berhasil menangkap tersangka C.

Kepada polisi, tersangka C menyebut yang menabrak Aipda S dan Iptu LM adalah tersangka MF.

"Lalu kami berhasil menangkap MF dan dia mengakui kalau yang menabrak anggota," ucapnya.

Narkoba dari Aceh

Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawenny Panjiyoga dan anggota merilis empat tersangka bandar narkoba dan barang bukti sabu di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakpus, Jumat (3/12/2021).
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Indrawenny Panjiyoga dan anggota merilis empat tersangka bandar narkoba dan barang bukti sabu di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakpus, Jumat (3/12/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

MF mengatakan narkoba yang diamankan polisi itu berasal dari Aceh.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Divonis 7 Tahun Kasus Persetubuhan, Pengacara Sesalkan Sikap Orangtua Korban

Tim Satgas melakukan pengembangan ke wilayah Aceh Barat Daya.

"Kami berkoordinasi dengan polisi setempat dan kami berhasil mengamankan satu tersangka lagi berinisial E atau I di dalam rumah," katanya.

Ternyata, E menyulap rumahnya menjadi gudang penyimpanan narkoba.

Baca juga: Fakta Mutilasi Ojol di Bekasi: Teman Dekat Dendam Istri Dilecehkan hingga Ajakan Pesta Narkoba Maut

Penyelidikan tak sampai di situ. Berdasarkan keterangan dari MF dan E, polisi mendapatkan informasi ada satu tersangka lagi berinisial TH yang berada di Medan.

"TH ini berperan sebagai penghubung ke pengendali dengan Jaringan Internasional yaitu Negara di Malaysia," ucapnya.

TH kemudian ditangkap di sebuah hotel di Medan.

Rencananya, ia hendak melarikan diri ke Malaysia.

Setelah menangkap empat pelaku bandar narkoba, polisi mengamankan total sekitar 61 kg jenis sabu

Barang narkotika itu dikemas ke dalam bungkus teh sebagai kamuflase.

"Selain itu kendaraan Daihatsu Sirion sebagai alat pengangkut barang bukti sekaligus untuk menabrak anggota kami dan buku rekening yang dijadikan transaksi narkoba," katanya.

Baca juga: Bus Transjakarta Seruduk Pospol di PGC Gegara Dongkrak di Bawah Kemudi Bergeser

Indrawenny mengatakan apabila dirupiahkan total barang bukti narkoha yang disita mencapai Rp 91 miliar dan dapat menyelamatkan nyawa 300 ribu jiwa manusia.

Akibat perbuatannya, keempat bandar narkoba itu dijerat Pasal 114 Ayat 2 Subsider Pasal 115 Ayat 2 Subsider Pasal 112 Ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 1 Undang Undang RI Nomor 35 Tentang Narkotika.

"Dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati," pungkasnya.

Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Pusat, Kompol Indrawenny Panjiyoga dan anggota merilis empat tersangka bandar narkoba dan barang bukti sabu di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Jakpus, Jumat (3/12/2021).

Berawal Kasus Begal yang Tewaskan Karyawati Basarnas

Penangkapan terhadap bandar narkoba ini merupakan hasil pengembangan kasus begal yang menewaskan karyawati Basarnas, Mita Nurkasanah (22).

Nyawa pegawai Basarnas tak tertolong setelah mendapat sejumlah bacokan dari komplotan perampok di Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, di Kemayoran pada Jumat dini hari, 22 Oktober 2021. 

Saat itu, korban bersama dengan kekasihnya, Yahya, sedang menunggu orderan ojek online (ojol) di tepi jalan.

Tiba-tiba, Yahya dan Mita didatangi oleh empat orang pelaku yang mengendarai dua sepeda motor.

Baca juga: Kasus Kebakaran Gedung Cyber 1 Mulai Temui Titik Terang, Panel Terbakar hingga Timbulkan Asap Tebal

Dua orang pelaku di antaranya turun dari motor sambil menenteng senjata tajam.

Lantas, korban dan kekasihnya dituduh telah melakukan pemukulan terhadap adik dari salah satu pelau.

"Tiba-tiba dilakukan pembacokan oleh para pelaku," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Sam Suharto, saat dikonfirmasi.   

Setelah melakukan pembacokan, pelaku lalu merampas telepon seluler milik korban dan langsung kabur meninggalkan lokasi.

Akibat serangan itu, pegawai Basarnas tersebut mengalami banyak luka bekas bacokan di bagian tubuhnya.

Setelah dilakukan penyelidikan dan pelaku begal itu tertangkap, diketahui mereka menggelar pesta narkoba sebelum melancarkan aksinya.

Dari situ, akhirnya Polres Metro Jakarta Pusat memburu para bandar narkoba yang menyuplai narkoba ke pelaku begal itu. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved