Dishub DKI: 20 Persen Kecelakaan Transjakarta karena Kelalaian Pengemudi
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, tercatat ada 248 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, 20 persen kecelakaan busTransjakarta terjadi karena kelalaian pengemudi.
Hal ini diungkapkan Syafrin menanggapi banyaknya kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi akhir-akhir ini.
"Kecelakaan Transjakarta memang ada beberapa yang melibatkan mobil dan sepeda motor. Tapi, 20 persen karena pengemudi lalai, menabrak benda diam," ucapnya, Selasa (7/12/2021).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun menyebut, tercatat ada 248 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta selama periode September hingga awal Desember 2021 ini.
Baca juga: Selama Periode Januari-Oktober 2021, 502 Kecelakaan Libatkan Bus Transjakarta: Januari Paling Banyak
Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan: DPRD Ungkap Sopir Kerja Overtime, Protes Akan Dipotong Gaji
Tingginya angka kecelakaan ini pun disebut Syafrin akan menjadi bahan evaluasi bagi Transjakarta.
Diharapkan ke depan angka kecelakaan bus Transjakarta bisa ditekan, khususnya yang disebabkan oleh kelalaian pengemudi.
"Ini menjadi evaluasi kami bersama jajaran Transjakarta bagaimana agar saat pramudi bertugas itu tidak terjadi kejenuhan," ujarnya.
Baca juga: Terekam Direksi Transjakarta Rapat Sambil Nonton Tari Perut, Wagub Ariza Malah kritik Penggunaan HP
"Karena saat sedang melakukan pelayanan dalam koridor, mereka perlu waktu istirahat," sambungnya menjelaskan.
Sedangkan, pada periode Januari-Oktober 2021 ada sebanyak 502 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta.
Hal ini diungkap Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya kala rapat bersama jajaran Komisi B DPRD DKI.
"Itu data Januari sampai Oktober ya. Jadi itu total semua kecelakaan ya (502) yang terjadi dari bulan Januari sampai bulan Oktober. Itu kurang lebih segitu itu, terdiri dari kecelakaan yang pertama TJ dengan benda seperti mobil dan yang lain. Kedua, TJ ditabrak oleh kendaraan yang lain atau kecelakaan tunggal. Ketiga, misalnya TJ menabrak separator," katanya di Gedung DPRD DKI, Senin (6/12/2021).
Adapun rinciannya, sebanyak 75 kecelakaan pada Januari 2021. 63 kecelakaan pada Februari 2021. 72 kecelakaan pada Maret 2021.
Baca juga: Warga Geruduk Kafe WOW Kalibata yang Diduga Tempat Pesta Gay
Kemudian 55 pada April 2021. Sebanyak 54 kecelakaan pada Mei 2021.
Selanjutnya 48 kecelakaan pada Juni 2021. Lalu, 44 kecelakaan pada Juli 2021. Sebanyak 22 pada Agustus 2021.
Lalu 42 kecelakaan pada September 2021 serta 27 kecelakaan pada Oktober 2021.
Atas data ini, pihak PT Transjakarta mengklain adanya penurunan jumlah kecelaaan.
Di mana, secara umum di tahun 2021, jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta mengalami penurunan (75 kasus perbulan di Januari turun menjadi 27 kasus perbulan Oktober).
Baca juga: Dua Moda Transportasi Massal Ibu Kota Kecelakaan di Hari Sama Telan Korban Jiwa, Penyebabnya Sama
Saat ini, kata Yana, pihaknya tengah melakukan evaluasi dan audit total.
Pihaknya pun turut menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna melakukan audit secara menyeluruh terkait keselamatan operasional bus Transjakarta.
"Jadi kita ingin tau nih kecelakaan demikian banyak, ini penyebabnya apa. Kita semua hanya tau mengenai paramudi. Kita pengin tahu juga apakah koridor jalanannya bermasalah gak buat kendaraan. Ketiga, apakah armadanya layak jalan atau engga. Nah supaya ini independen, dan tidak menimbulkan apanamanya pertanyaan yg lain, maka kita mengajak untuk audit independent knkt untuk bisa memeriksa," ucapnya.
PT TransJakarta gandeng KNKT
PT Transjakarta gandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan audit secara menyeluruh terkait keselamatan operasional bus Transjakarta.
Hal ini diungkap Kepala Badan Pembinaan (BP) BUMD Provinsi DKI Jakarta, Riyadi.
"Kita akan melakukan audit menyeluruh terkait dengan keselamatan operasi. Kemudian dalam proses audit ini rencananya Transjakarta akan bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," katanya saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Riyadi menilai keterlibatan KNKT bisa menjadi langkah tepat.
Baca juga: Ambles Hingga Picu Kecelakaan, Wagub DKI Klaim Sumur Resapan Di Lebak Bulus Efektif Atasi Genangan
Menurutnya, KNKT memiliki kompetensi dalam pengecekan atau peninjauan lebih detail perihal keselamatan transportasi.
Apalagi, moda transportasi unggulan warga Jakarta ini tengah disoroti seiring rentetan kecelakaan yang terjadi dalam 40 hari terakhir.
"KNKT yang punya kompetensi untuk cek sejauh mana keselamatan transportasi. Jadi nanti akan dicek semuanya lah. Makanya ini karena sering kecelakaan kita akan audit secara menyeluruh. Yang punya kompetensi itu saya kira KNKT. Makanya Transjakarta kerja sama dengan KNKT karena di sanalah yang punya kompetensi itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, tercatat ada lima kecelakaan bus Transjakarta dalam 40 hari terakhir.
Kecelakaan pertama terjadi pada 25 Oktober 2021 di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur. Ada 30 penumpang yang menjadi korban luka-luka, mulai dari luka ringan hingga patah tulang berat dan harus menjalani operasi.
Peristiwa bus transjakarta menabrak bus transjakarta itu juga memakan dua korban jiwa, satu di antaranya merupakan sopir bus. Hasil pengusutan Polda Metro Jaya, kecelakaan disebabkan penyakit epilepsi atau kejang-kejang yang dialami sopir bus.
Kecepatan bus transjakarta yang dikendarai sopir berinisial J tak berkurang saat mendekati halte. Dugaan polisi, epilepsi J kambuh sehingga dia tidak bisa mengendalikan pedal gas dan rem.
Empat hari setelah kecelakaan nahas tersebut, bus transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Bus dengan nomor polisi B7719 TGR menabrak beton separator sisi kanan jalan pada 29 Oktober 2021 pagi. Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang diduga mengantuk saat mengendarai bus.
Belum genap sebulan, bus transjakarta kembali mengalami masalah. Kali ini kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021.
Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan: DPRD Ungkap Sopir Kerja Overtime, Protes Akan Dipotong Gaji
Kepala Public Relation PT Transjakarta saat itu, Iwan Samariansyah, menyebutkan bahwa asap yang keluar dari atap berasal dari mesin air conditioner (AC) bus. AC disebut bermasalah karena sambungan vanbelt putus dan menimbulkan kepulan asap putih.
Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena penumpang langsung dievakuasi menggunakan bus transjakarta lainnya.
Lalu pada Kamis (2/12/2021) kemarin, bus transjakarta kembali mengalami kecelakaan tunggal di persimpangan PGC, Cililitan, Jakarta Timur. Bus transjakarta menabrak pos polisi di persimpangan PGC hingga tak berbentuk lagi.
Peristiwa tersebut menyebabkan satu orang petugas sterilisasi busway harus dilarikan ke Rumah Sakit Kramatjati karena mengalami luka serius. Terkait penyebab kecelakaan, PT Transjakarta menyatakan masih diselidiki pihak kepolisian.
Kemudian pada Jumat (3/12/2012) siang ini, sebuah bus transjakarta menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.