Program OK OCE Baru Cetak 6.000 UMKM, PDIP: Anies Jago Mengolah Kata
Program OK-OCE atau yang kini sudah diubah namanya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Jakpreneur disorot Fraksi PDIP.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Program OK OCE atau yang kini sudah diubah namanya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Jakpreneur disorot Fraksi PDIP.
Pasalnya, realisasi program yang digadang-gadang Anies semasa kampanye dulu untuk mengatasi masalah pengangguran di ibu kota masih jauh dari target.
Saat kampanye pada 2017 lalu, Anies menargetkan ada 200 ribu wirausahawan baru yang muncul selama 5 tahun dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menyebut, Anies pandai bermain kata untuk menutupi kegagalan program tersebut.
"Program OK OCE jauh dari target kampanya, tapi memang pak Anies ini jago, jago dalam mengolah kata. Jadi, bahasanya tidak mencapai target tapi terlampaui," ucapnya saat memaparkan catatan kritis akhir tahun untuk Anies di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Tak Terima OK Oce ala Jakpreneur Disebut Program Lucu-lucuan, Wagub Ahmad Riza Bela Anies
Politisi senior PDIP ini pun menyebut, hingga akhir 2021 ini Anies belum bisa mencetak 200 ribu wirausahawan baru seperti yang ditargetkan itu.
Sampai saat ini, baru ada 281.813 orang yang mendaftar ikut program Jakpreneur.

Namun, sejauh ini baru 6.000 pendaftar yang dinyatakan lolos dan mendapat bantuan modal usaha dari Pemprov DKI.
"Yang sudah mencapai tujuh tahapan seleksi yang bisa dikatakan wirausahawan baru itu 6.000 UMKM saja, sedangkan target 200 ribu.
Ini jauh dari harapan rakyat Jakarta," ujarnya.
Realita ini kemudian dibandingkan Gembong dengan pernyataan Anies yang menyebut program Jakpreneur sudah terlampaui.
"Kalau cuma mendaftar tok, orang di rumah lagi bunting juga bisa daftar.
Istri saya nanti daftar, maka nanti jadi 281.813 (pendaftar)," kata Gembong.
Baca juga: Catatan Kritis PDIP untuk Gubernur Anies: Dari Masalah Banjir hingga Polemik Formula E
Gembong pun meminta Gubernur Anies Baswedan menghentikan permainan kata yang biasa dilakukannya untuk menutupi kegagalan program kerjanya.
"Tidak mencapai target, tapi melampaui. Masa rakyat ibu kota yang cerdas mau diputar dengan kata-kata seperti itu," tuturnya.