KALEIDOSKOP 2021: Mabes Polri Diserang Teroris hingga Anggota Brimob Tewas Dikeroyok di Kafe Obama
Beragam peristiwa kriminal terjadi di Jakarta Selatan sepanjang tahun 2021. Diantaranya Mabes Polri diserang teroris dan pengeroyokan anggora Brimob.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM - Beragam peristiwa kriminal terjadi di Jakarta Selatan sepanjang tahun 2021. Beberapa di antaranya berujung viral di media sosial.
Salah satu peristiwa yang paling diingat yaitu penyerangan di Mabes Polri oleh terduga teroris pada 31 Maret 2021.
Video yang merekam detik-detik terduga teroris berinisial ZA (25) melakukan penyerangan di Mabes Polri juga viral di media sosial.
Perempuan berusia 25 tahun melepaskan beberapa tembakan ke arah polisi yang ada di pos jaga.
Pada akhirnya, ZA tewas setelah polisi melakukan tindakan tegas dan terukur. ZA langsung ambruk seketika seusai terkena timah panas.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan cara terduga teroris ZA masuk ke Gedung Mabes Polri.
Baca juga: Munarman Anggap Penetapan Tersangka Teroris Dirinya Cacat Hukum dan Layak Masuk Rekor Dunia
Listyo menjelaskan, pelaku ZA memasuki Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB.
"Kurang lebih pukul 16.30 WIB ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang," kata Kapolri saat menggelar konferensi pers.

Setelahnya, ZA yang mengenakan baju hitam dan kerudung berwarna biru berjalan menuju pos gerbang utama Mabes Polri.
Warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur itu berjalan sambil membawa map berwarna kuning.
Sebelum melakukan penyerangan, terduga teroris ZA pura-pura bertanya lokasi kantor pos.
Baca juga: Dugaan Farid Okbah Terlibat Jaringan Teroris, Respon MUI Kota Bekasi: Urusan Pribadi
Petugas pos jaga kemudian memberikan pelayanan dan mengarahkan ZA ke kantor pos yang dimaksud.
Gerak-gerik ZA saat pura-pura bertanya di pos jaga terekam salah satu CCTV di Mabes Polri.
Video rekaman CCTV itu kemudian viral di media sosial.

"Wanita tersebut kemudian meninggalkan pos tersebut, tapi yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga," imbuh Listyo.
Kapolri mengungkapkan terduga teroris ZA melepaskan enam tembakan saat melakukan aksi teror di Mabes Polri.
Keenam tembakan itu seluruhnya diarahkan kepada petuga kepolisian.
"Yang bersangkutan melakukan penembakan sebanyak enam kali," ucap Listyo.
Baca juga: Kuasa Hukum Samakan Kedudukan Terduga Teroris Farid Okbah dengan Megawati:Sama-Sama Pemimpin Partai
Dua tembakan di antaranya diarahkan ke petugas yang berada di pos jaga. Dua tembakan lainnya menyasar petugas di luar pos jaga.
"Kemudian menembak (dua kali) lagi ke anggota di belakangnya," kata Kapolri.
Melihat hal itu, polisi tidak tinggal diam. ZA langsung dilumpuhkan dengan sekali tembakan.
Jenderal Listyo menyebut terduga teroris ZA sebagai lone wolf dan memiliki ideologi radikal ISIS.

Hal itu, jelas Listyo, dibuktikan dengan postingan ZA di akun media sosial pribadinya.
"Dari asil profiling yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi radikal isis yang dibuktikan dengan postingan YBS di sosial media," ungkapnya.
Beberapa jam sebelum menyerang Mabes Polri, terduga teroris ZA ternyata sempat mem-posting sebuah foto di akun Instagram pribadinya.
Dari foto itu lah polisi menyimpulkan bahwa ZA memiliki ideologi radikal ISIS.
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau pun diposting 21 jam lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS," ujar Listyo.
Dalam postingan tersebut, kata Kapolri, Zakiah juga menuliskan kata-kata tentang jihad.
"Ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad," ucap dia.
Tetangga terduga teroris bernama Bambang Sumarjono mengungkapkan bahwa ZA dikenal tertutup dan jarang bergaul.
Menurut dia, ZA lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah.
"Saya juga kurang paham karena anaknya kurang bergaul dan diam di dalam rumah mulu, tertutup," kata Bambang.
Ia menambahkan, ZA jarang bergaul lantaran tidak memiliki banyak teman yang seumuran dengan dengannya.
"Dari kecil jarang keluar karena memang teman seumuran dia jarang di sini," ujar dia.

Selain peristiwa penyerangan di Mabes Polri, aksi pengeroyokan yang menewaskan anggota Brimob di Kafe Obama, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga sempat menjadi sorotan.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/4/2021) dini hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mengalami luka tusuk di sejumlah bagian tubuh
Baca juga: Penampakan Lokasi Pengeroyokan yang Tewaskan Anggota Brimob di Obama Cafe Melawai
Imbas aksi pengeroyokan tersebut, Satpol PP DKI Jakarta menutup permanen Kafe Obama.
"Penutupan Obama Cafe ini secara permanen," kata Kepala Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP DKI Jakarta Eko Saptono kepada wartawan.
Eko menjelaskan, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kebayoran Baru telah mencabut izin usaha Obama Cafe sejak Rabu (5/5/2021) lalu.
Baca juga: Buntut Pengeroyokan yang Tewaskan Anggota Brimob, Obama Cafe Jaksel Ditutup Permanen
"Kemudian kemarin Kasatpol PP mengeluarkan surat tugas untuk melakukan penutupan atau pun penyegelan tempat usaha yang melanggar Perda atau Perkada," jelas dia.
Menurutnya, penutupan permanen Obama Cafe ini sudah berdasarkan rekomendasi Polres Metro Jakarta Selatan dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta.
"Sama-sama kita ketahui bahwa sebulan lalu di sekitar sini telah terjadi sesuatu. Saat ini sedang dalam proses (penyelidikan) Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan," ujar Eko.