Ada Perayaan HUT ke-80 TNI, CFD Sudirman-Thamrin Tetap Digelar 5 Oktober Besok
Pramono Anung memastikan Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin tetap diadakan pada Minggu (5/10/2025) besok.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin tetap diadakan pada Minggu (5/10/2025) besok.
Adapun pada tanggal 5 Oktober mendatang turut diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Kami sudah berkonsultasi dengan Pangdam Jaya, pada hari itu (Minggu, 5 Oktober) CFD tetap diadakan karena sesuai dengan arahan dari Mabes TNI,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Dengan kebijakan ini, masyarakat tetap bisa beraktivitas atau berolahraga seperti biasa di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.
Setelah itu, masyarakat juga bisa menikmati berbagai pertunjukan hiburan yang akan disajikan dalam puncak perayaan HUT ke-80 TNI yang diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, khusus pada 5 Oktober besok, Pemprov DKI Jakarta juga menerapkan tarif khusus Rp80 untuk moda transportasi Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta.
Pramono bilang, penerapan tarif khusus ini merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta kepada TNI yang selama ini menjadi garda terdepan pelindung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai bentuk apresiasi kepada TNI yang selama ini menjaga bangsa ini, maka pada tanggal 5 Oktober, semua transportasi yang dikelola Pemerintah DKI Jakarta semua bayarnya Rp80,” tuturnya.
Orang nomor satu di Jakarta ini pun berharap, kebijakan yang diterapkan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Mudah-mudahan ini memberikan manfaat bagi kita semua,” kata Pramono.
Misi Awal CFD
Di balik kegiatan HBKB atau CFD yang biasa digelar tiap Minggu di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin terselip misi mulia.
Menurut salah satu inisiator CFD Indonesia, Ahmad Safrudin, berdasar dokumentasi pemberitaan Kompas.com pada Jumat (25/9/2015), bahwa CFD sebenarnya pembentuk character building untuk mengurangi pencemaran udara, mengurangi kemacetan, dan untuk penghematan BBM.
Ahmad menceritakan, CFD di Jakarta sudah ada sejak 2002. Pada 2007, kegiatan CFD disahkan dalam peraturan daerah dan pelaksanaannya ditingkatkan dari sebulan sekali menjadi seminggu sekali. Bahkan, ada pula car free day lokal yang dilaksanakan di sudut-sudut wilayah lain di Jakarta.
Menurut dia, CFD dilatarbelakangi kondisi kemacetan yang semakin menjadi-jadi di Jakarta. Tingkat polutan semakin tinggi menandakan kualitas udara yang dihirup semakin menurun.
Kondisi ini diperparah dengan booming-nya fenomena sepeda motor, yang dimulai beberapa tahun lalu, membuat kota bukan lagi disinggahi manusia, melainkan kendaraan.
| Klaim Pramono Anung Sudah Pangkas Puluhan Ribu Pohon di Jakarta Tapi Tetap Tumbang Juga |
|
|---|
| Gubernur Pramono Bongkar Biang Kerok Banjir Kemang: Ada Patahan di Tanggul Kemang Village |
|
|---|
| Diundang Pramono Anung usai Viral, Mr Dede Satpol PP Jakarta Barat Dapat Pesan Penting Down To Earth |
|
|---|
| Dukung Pramono Naikkan Tarif Transjakarta, Kenneth DPRD DKI: Harus Disertai Layanan Lebih Baik |
|
|---|
| Gubernur Pramono Selidiki Izin Lapangan Padel Ambruk di Jakbar: Saya Akan Cek Langsung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/saat-pelaksanaan-cfd-2162020.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.