Tugu Sepeda Tak Kunjung Diresmikan, Dishub DKI: Kita Tunggu Proyek Selesai Menyeluruh
Anak buah Anies ini menjabarkan, nantinya dalam pembangunan sepeda permanen ini bakal ada penataan di sekitaran kawasan Semanggi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Orang nomor dua di DKI ini pun menegaskan, tugu tersebut bakal segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Baca juga: 4 Tahun Gubernur Anies: 10 Poin Rapor Merah LBH Jakarta Vs 10 Poin Pembelaan TGUPP
Walau demikian, Ariza tak menjelaskan lebih detail target penyelesaiannya tugu sepeda tersebut.
"Nanti pada waktunya kami tampilkan ya," ujarnya kepada awak media.
Filosofi Tugu Sepeda
Dalam dokumen yang diterima TribunJakarta.com, tugu tersebut dirancang dengan bentuk lingkaran.
Bentuk dasar lingkaran ini menggambarkan bentuk roda sepeda yang melambangkan pergerakan yang dinamis.
Bentuk dasar lingkaran ini dibagi menjadi beberapa ukuran berbeda dan pada pusatnya terletak ukuran yang paling beras.
Baca juga: Program Normalisasi Sungai Mangkrak, PDIP: 4 Tahun Kita Cuma Berdebat Soal Istilah
Lingkaran dengan ukuran terbesar akan dicetak bentuk 'cakram', yaitu suatu komponen sepeda yang memiliki hirarki tertinggi, pusat rotasi dan merupakan penggerak utama dari sepeda tersebut.
"Spesialnya, cakram ini akan dicetak pula 'landmark-landmark' penting yang menjadi simbol kebanggaan kota Jakarta," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Pada area sisanya, akan dicetak infografis-infografis yang bersifat edukatif mengenai sepeda.
Baca juga: Tugu Sepatu di Sudirman Dibongkar, Sempat Jadi Kontroversi Hingga Sasaran Vandalisme
Seperti, dampak positif bersepeda, sejarah bentuk sepeda, ataupun nama-nama perangkat yang menyusun sepeda.
Kemudian, sisi dalam tugu bakal menghadap ke arah pedestrian atau area bagi pejalan kaki.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, Wagub DKI Tinjau Pembangunan Tanggul NCICD di Muara Angke
Syafrin menyebut, bagian ini bakal dibuat menggunakan material reflektif stainless steel untuk memberikan pengalaman pada pejalan kaki atau pesepeda yang melintas.
Tujuannya agar pesepeda atau pejalan kaki dapat merefleksikan ruang disekitarnya.
"Material reflektif yang digunakan juga memberikan kesan statis-dinamis. Statis ketika tidak ada interaksi apapun, tetapi ketika pejalan kaki atau pesepeda melewati area itu akan terpantul, sehingga bersifat interaktif dan menjadi dinamis," tuturnya.
Untuk membuat tugu sepeda ini, Syafrin menyebut, dana yang dianggarkan mencapai Rp800 juta.
Dana ratusan juta rupiah ini digelontorkan untuk biaya material, jasa konstruksi, dan jasa perupa atau seniman.
Walau demikian, Syafrin memastikan, dana tersebut bukan berasal dari APBD DKI, melainkan dari pihak pihak swasta.