'Hati Nuraninya Kemana?' Kata Ayah Korban Kecelakaan Nagreg Anaknya Malah Dibuang Oknum TNI
Ayah Handi, Entes Hidayatullah tak habis pikir bagaimana bisa tiga oknum TNI malah buang putranya setelah jadi korban kecelakaan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Ayah Handi, Entes Hidayatullah tak habis pikir bagaimana bisa tiga oknum TNI malah buang putranya setelah jadi korban kecelakaan.
Hal itu disampaikan Entes saat kediamannya didatangi Agggota DPR RI Dedi Mulyadi yang mengucapkan duka cita.
Didampingi sang istri, Entes menceritakan kronologi ditabraknya Handi bersama sang kekasih, Salsabila (14) hingga akhirnya jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu, Cilacap, Jawa Tengah.
"Korban ini anak keempat saya dari lima bersaudara," kata Entes dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (30/12/2021).
Entes menuturkan, ada kebetulan antara insiden kecelakaan yang dialami Handi dengan waktu kelahiran anaknya itu.
Baca juga: Tak Peduli Pelaku TNI, Jeritan Ayah Korban Tabrakan Nagreg ke Jokowi Minta Hukum Setimpal: Ini Nyawa
"Korban ini ahir hari Rabu. Kecelakaan hari Rabu di jam yang sama dengan jam lahirnya dia juga," kata Entes.
Tak Habis Pola Pikir Pelaku
Entes kemudian menuturkan waktu tempuh dari lokasi kejadian di Nagreg, Bandung, Jawa Barat ke tempat ditemukannya jasad korban di Sungai Serayu, Cilacap.

Kata Entes, jarak dari lokasi anaknya ditabrak menuju lokasi penemuan jasad korban memakan waktu sekira 7 jam.
"Berarti anak bapak itu sebenarnya kalau dari kecelakaan dibawa ke rumah sakit masih selamat," kata Kang Dedi.
"Pasti selamet, lain lagi ceritanya.
Hati nuraninya kemana lihat orang kesakitan," tutur Entes.
Di hadapan Entes, Kang Dedi yang mendengarkan kisah pilu orangtua korban mengaku tak memahami pola pikir korban.
"Yang kta bingung dia nabrak kenapa dibuang.
Motivasi ketakutan apa," ujar Kang Dedi heran.
Rupanya hal senada juga dialami Entes.
"Nah itu yang lagi digali sama tim penyidik.
Saya juga mikir, kenapa ya.
Seenggaknya kalau dia ga bertanggung jawab ya taruhlah di puskesmas.
Kalau ini kan bukan tabrak lari, tapi anak saya ditabrak, diambil terus dibuang," papar Entes.
Baca juga: Anak Saya Masih Hidup Malah Dibuang Curhat Pilu Ayah Korban Tabrak Lari Nagreg Minta Tolong Jokowi
Kang Dedi pun menyebut kasus di Nagreg ini adalah teraneh yang pernah diketahuinya.
"Ini peristiwa paling aneh dalam pikiran saya," ujar Kang Dedi.
"Emang semua juga kata penyidik juga ini masalah baru terjadi," tutur Entes.
"Ini mah kaya drama, kayak film horor," timpal Kang Dedi.
"Memang iya kayak film horor," ujar ibunda Handi.

Dibuang Saat Masih Hidup
Polisi menemukan kejanggalan pada jenazah Handi yang ditemukan di Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Diduga, Handi dibuang dalam keadaan masih hidup.
Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti, mengatakan dua jenazah tersebut ditemukan di wilayah Banyumas dan Cilacap pada 11 Desember lalu.
Saat itu terdapat laporan polisi mengenai adanya orang hilang dari Jawa Barat dengan ciri -ciri sama.
"Karena ada kemiripan (ciri-ciri korban), akhirnya penyidik Jawa Barat datang ke Polres Banyumas dan Cilacap, sampai dilakukan pengecekan data primer di antaranya sidik jari," ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Karena jasad telah membusuk, ucap Hastry, polisi memeriksa berdasarkan medis mulai dari tinggi badan, wajah, hingga rambut.
Baca juga: Andai Tak Buang Sejoli Usai Tabrakan di Nagreg, Rencana Kolonel P dan Keluarganya Mungkin Terlaksana
Pencocokan data juga dilakukan berdasarkan foto yang dibawa keluarga.
"Ternyata ada kecocokan baju dan gelang yang dikenakan korban," kata dr Sumy Hastry Purwanti.
Menurutnya, berdasarkan hasil pengecekan wajah, korban wanita tersebut sudah meninggal saat kejadian di Nagreg dengan luka di kepala.
Hasil berbeda tampak pada pemeriksaan luar dan dalam pada jasad Handi. Ada tanda-tanda air di saluran napas hingga paru-paru. Selain itu, ditemukan luka di kepala.

"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," tutur dia.
Ia menyimpulkan bahwa Salsabila meninggal saat kejadian di Nagreg, sedangkan Handi dibawa dan dibuang dalam keadaan masih hidup.
"Kami temukan laki-laki itu meninggal karena air. Jadi, laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," ujar dr Sumy Hastry Purwanti.
Peran Kolonel P
Detik-detik jasad Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) terungkap.
Keduanya adalah korban kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Oleh penabrak, tubuh keduanya dibawa dengan dalih akan dibawa ke rumah sakit.
Namun kedua korban malah dibuang ke sungai.
Baca juga: 3 Oknum TNI Penabrak Sejoli Berhadapan dengan Jenderal Andika: Dipecat & Dituntut Hukuman Mati
Kasus ini pun menggemparkan publik.
Apalagi ternyata para pelaku merupakan oknum anggota TNI AD, bahkan ada yang berpangkat Kolonel.
Peristiwa tabrakan terjadi pada Rabu (8/12/2021) sore.
Jasad kedua korban kemudian ditemukan pada Sabtu (11/12/2021).
Setelah melakukan penyelidikan, Jumat (24/12/2021), Markas Besar (Mabes) TNI mengungkapkan, tiga prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tersebut adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Seorang pelaku, Koptu A Sholeh, mengaku ia sempat memberikan saran kepada Kolonel P agar membawa kedua korban ke rumah sakit.
Namun, saran tersebut ditolak oleh Kolonel P dan akhirnya Kolonel P lah yang mengambil alih kemudi mobil yang ditumpangi ketiga pelaku dari tangan Koptu A Sholeh.
Kemudian, mobil itu dikemudikan oleh Kolonel P untuk kembali melanjutkan perjalanan ke kediamannya yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Kopral Dua A dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021).
Di perjalanan seusai membuang korban, Kolonel P juga disebut telah memberikan perintah kepada dua pelaku lainnya agar tidak menceritakan kejadian tersebut.
"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tutur Kopral Dua A.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa para pelaku sengaja membuang korban ke sungai dan lantas berusaha menutupi aksinya itu.
Sebagian Artikel ini disarikan dari TribunJabar.id dengan judul Jeritan Keluarga Handi Saat Tahu Anaknya Dibuang Dalam Keadaan Hidup, Minta Tolong ke Pak Jokowi