Saksikan Rekonstruksi, Jajang Merana Lihat Anaknya Ditabrak Lalu Dibuang Oknum TNI: Gak Punya Hati

Mata Jajang (47) berkaca-kaca menyaksikan proses rekonstruksi kecelakaan di Nagreng, Kabupaten Bandung, yang telah menewaskan putrinya, Salsabila (14)

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jabar / Lutfi Ahmad
Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM  - Mata Jajang (47) berkaca-kaca menyaksikan proses rekonstruksi kecelakaan di Nagreng, Kabupaten Bandung, yang telah menewaskan putrinya, Salsabila (14).

Saat digelar rekonstruksi, pada Senin (3/1/2022)  Jajang, mengaku perasaannya tak jelas.

TONTON JUGA

Hal tersebut diungkapkan Jajang, setelah digelarnya rekonstruksi dengan diperagakan langsung oleh ketiga oknum TNI berinisial  Kolonel P, Kopda DA dan Koptu AS di TKP, yang berada di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (3/1/2022).

"Pas rekonstruksi, saya mah, teu puguh rarasaan teu puguh cicing (perasan tak jelas dan tak bisa diam)," ujar Jajang.

Sebelumnya diberitakan, Salsabila dan temannya Handi Saputra (17) menjadi korban tabrak lari,  Kolonel P, Kopda DA dan Koptu AS.

Kedua korban sempat hilang dibawa oleh ketiga pelaku yang mengaku akan membawa korban ke rumah sakit.

Namun nyatanya korban malah dibuang ke  Sungai Serayu, Jawa Tengah, dan ditemukan sudah tak bernyawa.

Baca juga: Tewas Terjebak Kebakaran Saat Selamatkan Anak Gadis, Muhidin Dikenal Baik dan Rajin ke Masjid

Sementara itu Jajang mengaku, terkait kejadian yang menimpa anaknya, pihaknya sudah menyerahkannya kepada pihak berwajib.

"Kami sudah menerima apa adanya, biar jongjon anak saya di sana (supaya anaknya lega), kalau saya gak jongjon (tak lega), mau apa, gak akan kembali lagi," kata Jajang, yang terlihat berkaca-kaca.

Jajang mengatakan, ketiga tersangka yang menabrak dan membuang jasad korban ke sungai tidak mempunyai hati nurani.

"Gak punya hati nurani," tuturnya.

Setelah melihat rekonstruksi, Jajang mengaku sedikit lega.

Baca juga: Diborgol, Begini Penampakan Kolonel P Saat Jalani Rekonstruksi Tabrak Lari Sejoli Salsabila-Handi

"Ini kan terbuka, jadi enak," ujarnya.

Jajang mengatakan, saat rekonstruksi sempat tidak boleh melihat dari jarak dekat, tapi akhirnya boleh karena keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved