Warga Kampung Bayam Gusuran Proyek JIS Tinggal di Bedeng, Wagub Ariza: Penataan Sudah Mulai Desember

Warga Kampung Bayam sebelumnya tinggal di lahan yang saat ini menjadi proyek pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS).

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kala diwawancarai awak media di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (19/12/2021) 

Dengan bermodalkan puing-puing yang ada, warga akhirnya membangun bedeng tempat bertahan hidup.

Bedeng-bedeng berbahan bambu itu, diisi perabotan seadanya.

Di bedeng milik Supriyanto misalnya, ia meletakan kasur yang berada persis di sisi samping bawah rel kereta.

Baca juga: Singkirkan Airin Rachmi, Golkar DKI Ngotot Pilih Ahmed Zaki Jadi Calon Gubernur DKI Pengganti Anies

"Setiap hari ya rasanya gemuruh, suara kereta api lewat bikin nggak bisa tenang," kata Supriyanto saat ditemui di lokasi, Selasa (4/1/2022) petang.

"Kita sudah hampir lima bulan tinggal di sini," sambungnya.

Pascapenggusuran Agustus lalu, diceritakan Supriyanto, sebanyak 26 pemilik kafe masih enggan meninggalkan lokasi.

Selain mengklaim tak punya biaya untuk mengontrak, mereka masih menanti-nanti kompensasi yang dijanjikan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pemegang proyek JIS.

Baca juga: Pembangunan JIS Sudah 92 Persen dan Siap Soft Launching Februari 2022, Begini Penampakannya

"Total ada 26 yang belom terealisasi semua warga kafe. Iya pastinya karena pembangunan JIS," kata Supriyanto.

"Harus gimana lagi, kita belom dapet kompensasi. Yang jelas sembari menunggu kebijakan dari pihak Jakpro, kami bertahan di sini," sambungnya.

Supriyanto mengaku tidur persis di pinggir rel jauh dari rasa aman dan nyaman.

Setiap hari warga di bedeng-bedeng itu harus mewaspadai kereta-kereta yang melintas.

Bedeng-bedeng di sepanjang rel kereta Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang didirikan pemilik kafe yang terdampak proyek Jakarta International Stadium.
Bedeng-bedeng di sepanjang rel kereta Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang didirikan pemilik kafe yang terdampak proyek Jakarta International Stadium. (Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta)

Jika tak awas, boleh jadi nyawa mereka taruhannya.

"Ya ngeri ya. Kita waspada aja, dari bunyinya, rel sirine dari kereta yang mau masuk stasiun," ucap Supriyanto.

Sebelumnya, pembongkaran kafe remang-remang di Kampung Bayam dilakukan pada Selasa (24/8/2021) silam.

Pascapenggusuran, warga sempat bertahan tepat di atas puing-puing pembongkaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved