Fenomena Spirit Doll di Indonesia, Pengamat Sosial UI Beri Pandangan: Ini Bukan Hal yang Baru
Publik tengah dihebohkan dengan fenomena spirit doll atau boneka arwah yang digandrungi oleh beberapa orang dari kalangan artis.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
"Atau contoh lain misalnya para olahragawan di dunia misalnya, menurut studinya 4 dari 5 atlet profesional itu juga dekat dengan keyakinan-keyakinan supernatural seperti pakaian, kalung, cincin, dan sebagainya,” terangnya.
Oleh sebab itu, Devie berujar fenomena spirit doll ini bukanlah hal yang baru bila dikaitkan dengan kepercayaan superantural.

“Kembali soal patung atau pun benda yang dianggap bisa membawa keberuntungan, ini bukanlah hal baru bila dikaitkan dengan tadi isu besar soal keyakinan terhadap hal-hal supernatural,” katanya.
Devie menuturkan, berdasarkan penelitian, fenomena ini muncul berdasarkan sejumlah faktor, di antaranya adalah ketika seseorang mengalami stress ataiu ketidakpastian.
“Ternyata penelitian di Jerman misalnya pada tahun 1918 dan 1940 juga terjadi peningkatan terhadap kepercayaan supernatural, karena rupanya keyakinan ini berhubungan dengan kondisi fenomena secara umum."
"Dia akan meningkat ketika masyarakat sedang mengalami stres atau ketidakpastian,” imbuhnya.
“Kita tahu masa pandemi ini tentu saja juga membawa beban yang tidak mudah pada masyarakat."
Baca juga: Viral Curi Celana Dalam Wanita, Pria Ini Juga Nodai Boneka Beruang
"Sehingga kalau sekarang seakan akan muncul banyak sekali fenomena terkait supernatural salah satunya adalah boneka spiritual tadi, ini menjadi satu hal yang kalau dikaitkan dengan studi tadi ini menemukan relevansinya,” timpalnya.
Namun demikian dalam beberapa kasus, Devie mengatakan keyakinan terhadap benda-benda ini dilakukan untuk membantu orang yang mengalami tekanan mental.
“Misalnya ini digunakan untuk membantu orang terapi yang mengalami kecanduan dan sebagainya,” ucap Devie.
“Sehingga kepercayaan pada hal-hal yang sifatnya supernatural bukanlah sesuatu yang kemudian harus dinilai menjadi sesuatu yang negatif, kalau sepanjang hal tersebut justru membuat seseorang menjadi semakin bersemangat, optimis, dalam menghadapi hal-hal yang mungkin saat ini tidak terlalu menyenangkan bagi diri mereka,” sambungnya lagi.

Terakhir, Devie berujar bahwa hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia atau pun engara bagian Timur, melainkan di bagian belahan negara Barat juga.
“Karena sekali lagi keyakinan terhadap hal- hal supernatural bukan hanya terjadi di negara Timur seperti Indonesia, tapi bahkan di Barat keyakinan terhadap angka-angka tertentu, kemudian terhadap kucing hitam dan sebagainnya itu juga terjadi di negara Barat,” pungkasnya. (*)