Antisipasi Virus Corona di DKI

Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Ahli Epidemiologi Soroti PTM yang Masih Digelar: Harusnya Mikir

Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta. Padahal kasus Covid-19 mulai ada kenaikan.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Tribunnews/Jeprima
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan PTM dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat - Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta. Padahal kasus Covid-19 mulai ada kenaikan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta.

Pasalnya, berdasarkan data terbaru kasus aktif Covid-19 sudah mencapai 2.129 (orang yang masih dirawat/isolasi).

Jumlah ini naik sejumlah 255 kasus dari hari sebelumnya.

Kemudian kasus varian omicron bertambah menjadi 400 kasus lebih.

"Tapi kemudian, Depok aja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena dia turun ke PPKM level 2. Jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir," katanya kepada awak media, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Harus Ditingkatkan, Anggota Komisi X DPR Minta Dilaksanakan Seminggu 3 Kali

Miko mengatakan kondisi saat ini sudah sangat riskan bila terus menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.

Menurutnya, harusnya Pemprov DKI mengambil kebijakan dan tak merujuk pada aturan yang salah.

Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Tangerang dengan menerapkan protokol kesehatan pada Senin (6/9/2021).
Suasana pembelajaran tatap muka (PTM)  dengan menerapkan protokol kesehatan pada Senin (6/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Sebab, kasus aktif terus melonjak.

"Jadi menurut saya sih karena aturannya memang begitu ya, aturannya yang dibetulin. Jadi SKB 4 menteri itu benar-benar mau menghidupkan sekolah, cuma tidak mikir."

"Sebenarnya 100 persen bisa, dengan giliran jadi misalnya 3 jam."

"Jadi yang pertama untuk 50 persen pertama, atau 3 jam kedua ya untuk yang sesi berikut 50 persen yang kedua," jelasnya.

Kata Pemprov DKI

Pemprov DKI belum ambil kebijakan baru menyoal pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas lantaran belum ditemukannya klaster covid di sekolah.

Baca juga: Tak Ada Klaster Covid-19 di Sekolah, Pemprov DKI Belum Ambil Kebijakan Baru Soal PTM 100 Persen

Hal ini diklaim Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia mengatakan sejauh ini belum ada kasus Covid-19 yang signifikan di sekolah, meskipun terus dibayangi dengan peningkatan kasus covid dan varian Omicron.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved