Antisipasi Virus Corona di DKI
Kasus Covid-19 di DKI Melonjak, Ahli Epidemiologi Soroti PTM yang Masih Digelar: Harusnya Mikir
Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta. Padahal kasus Covid-19 mulai ada kenaikan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang masih digelar di DKI Jakarta.
Pasalnya, berdasarkan data terbaru kasus aktif Covid-19 sudah mencapai 2.129 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Jumlah ini naik sejumlah 255 kasus dari hari sebelumnya.
Kemudian kasus varian omicron bertambah menjadi 400 kasus lebih.
"Tapi kemudian, Depok aja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena dia turun ke PPKM level 2. Jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir," katanya kepada awak media, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Harus Ditingkatkan, Anggota Komisi X DPR Minta Dilaksanakan Seminggu 3 Kali
Miko mengatakan kondisi saat ini sudah sangat riskan bila terus menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Menurutnya, harusnya Pemprov DKI mengambil kebijakan dan tak merujuk pada aturan yang salah.

Sebab, kasus aktif terus melonjak.
"Jadi menurut saya sih karena aturannya memang begitu ya, aturannya yang dibetulin. Jadi SKB 4 menteri itu benar-benar mau menghidupkan sekolah, cuma tidak mikir."
"Sebenarnya 100 persen bisa, dengan giliran jadi misalnya 3 jam."
"Jadi yang pertama untuk 50 persen pertama, atau 3 jam kedua ya untuk yang sesi berikut 50 persen yang kedua," jelasnya.
Kata Pemprov DKI
Pemprov DKI belum ambil kebijakan baru menyoal pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas lantaran belum ditemukannya klaster covid di sekolah.
Baca juga: Tak Ada Klaster Covid-19 di Sekolah, Pemprov DKI Belum Ambil Kebijakan Baru Soal PTM 100 Persen
Hal ini diklaim Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia mengatakan sejauh ini belum ada kasus Covid-19 yang signifikan di sekolah, meskipun terus dibayangi dengan peningkatan kasus covid dan varian Omicron.