Antisipasi Virus Corona di DKI
Omicron Mengancam, Bagaimana Nasib PTM di Sekolah Jakarta? Ini Kata Dinas Pendidikan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100%, berlangsung sejak 3 Januari 2022 di Ibu Kota Jakarta.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100%, berlangsung sejak 3 Januari 2022 di Ibu Kota Jakarta.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, sejumlah warga sekolah di Ibu Kota Jakarta ditemukan terpapar Covid-19 pada pelaksanaan PTM di pekan kedua ini.
Di tengah bayang-bayang kasus Omicron yang mengancam, bagaimana kelanjutan nasib sekolah-sekolah di Jakarta?
Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan pelaksanaan PTM tetap dapat berlangsung selama DKI Jakarta masih memenuhi persyaratan untuk menggelar sekolah tatap muka.
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, level PPKM di tiap daerah menjadi acuan. Menurut Taga, Jakarta yang kini berstatus PPKM Level 2 masih memenuhi syarat untuk menggelar sekolah tatap muka.
"Kan ada 4 kategori. Kalau PPKM Level 1 atau 2, maka Pemda bisa laksankaan PTM 100%. Kalai PPKM level 3, maka pembelajaran separuh-separuh atau tiga kali dalam seminggu. Jmnya pun hanya 4 jam pelajaran, sebagian belajar di rumah, sebagian belajar di sekolah, itu yang level 3. Kalau PPKM level 4, maka seluruh sekolah belajarnya jarak jauh," kata Taga pada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Menurut Taga, Pemerintah Daerah akan mengikuti pengaturan dari Pemerintah Pusat terkait ditutup atau tidaknya sekolah-sekolah di Jakarta.
Baca juga: 26 Murid dan 14 Guru SDN Jati 01 Pulogadung Dites Swab PCR Pasca-Temuan Kasus Covid-19
Jika dilihat dari data Pemprov DKI saat ini, ia menyebutkan bahwa jumlah temuan kasus Covid-19 masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan sekolah yang menggelar tatap muka.
Disebutnya, dari 10 ribu lebih jumlah sekolah di Jakarta yang menggelar tatap muka, kasus Covid-19 hanya ditemukan di 10 sekolah.
"Berarti brapa persen? 0,0001%. Yang kedua, jumlah murid yang ikut, jumlah yang ikut ada 1.370.349 orang. kalau muridnya yang terpapar 10 (orang) berapa persen itu yang terpapar. Untuk pendidik itu kan yang terpapar 2 orang, sementara pendidik yang hadir di PTM 75.867 orang. Nah sekarang kalau angka sebegitu besar, kalau ditutup PTM kan kasihan yang masih aman," katanya.
Menyikapi hal ini, pihaknya mengaku masih berkordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Baca juga: Rumah Tahfidz Quran di Bekasi Kebakaran, Santri Asal Filipina Tewas Terperangkap Kobaran Api
Salah satunya, dengan mendalami kronologi kasus yang terjadi apakah warga sekolah terpapar di sekolah, atau di rumah.
Ia pun menyebut, bahwa ditutup atau tidaknya sekolah-sekolah di Jakarta bergantung dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat.
"Saya sampaikan, kalau menutup tidaknya sesuai dengan kebijakan Kementerian. Kalo misalkan, bisa jadi tiba-tiba pimpinan ini tutup semua, kita ikuti," kata dia.
"Ini yang sedang didalami, saya sedang mengumpulkan informasi kronologis dari sekolah. Jadi saya minta sama Pokja tolong kirimin resume kronologisnya. Seperti contoh di SMA 71, itu (terpapar) bukan di sekolah tapi di rumah," sambungnya.
10 Sekolah Ditutup
Diketahui sebelumnya, sebanyak 10 sekolah di DKI ditutup sementara imbas temuan kasus aktif Covid-19.
Berdasarkan data Pemrov DKI Jakarta, jumlah sekolah yang ditutup sementara ini bertambah.
Dari tujuh sekolah, kini menjadi 10 sekolah yang tersebar di lima wilayah kota administrasi.
"Ini data yang kami terima kemarin itu di Jakarta. Kemarin 7 sekarang 10, ini data kami terima. Silakan teman teman juga cari datanya, ini data dari dinas terkait," kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Kamis (13/1/2022).
Meski begitu, wakil Anies Baswedan ini mengatakan bahwa ditutupnua 10 sekolah ini belum mempengaruhi pembelajaran tatap mula (PTM) terbatas yang berlangsung di 10.429 sekolah.

Sebab, PTM terbatas masih mengikuti SKB 4 Menteri dan hanya dilakukan penutupan sementara 5 atau 14 hari saja.
"Sampai hari ini belum ada urgensi menutup sekolah. Kami masih terus memantau, memastikan semua berjalan lebih baik lagi. Mohon doa dan dukungan dari semua dan terutama bagi para orangtua. Pastikan anak-anak kita pergi ke sekolah dengan tetep melaksanakan prokes. Jangan main-main, jangan mampir langsung pulang ke rumah," ungkapnya.
Berikut daftar 10 sekolah yang ditutup sementara imbas temuan kasus positif Covid-19:
1. SDN Ceger 02 Pagi
2. SDN Susukan 08 Pagi
3. SDN Jati 01 Pagi
4. SMP Islam Andalus
5. SMP Labschool Jakarta
6. SMPN 252 Jakarta
7. SMAN 71 Jakarta
8. SMA Labschool Jakarta
9. SMAN 20 Jakarta
10. SMKS Malaka Jakarta