Pembelajaran Tatap Muka
Siswa Positif Covid-19 di SMAN 6 Jaksel Sempat Masuk Sekolah dan Demam Saat Ikut PTM
Wakil Kepala SMAN 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Unro, mengatakan siswa yang terpapar Covid-19 sempat masuk sekolah.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
"Hari ini sudah seperti biasa, anak-anak ceria, guru-guru juga siap semua, mereka nyaman," kata Wakil Kepala SMAN 6 Bidang Humas, Unro, saat dikonfirmasi.
Unro menjelaskan, pihak SMAN 6 Jakarta memutuskan kembali menggelar PTM setelah tes PCR terhadap para siswa, guru, dan karyawan menunjukkan hasil negatif.
"Begitu saya dapat data dari puskesmas semuanya negatif, saya share ke wali kelas, orangtua, komite. Bahkan komite inisiatif buat imbauan mendukung kebijakan sekolah agar PTM kembali dibuka," ujar dia.
Baca juga: Bersiaga di Sekolah, Satpol PP Bakal Awasi Protokol Kesehatan Saat PTM 100 Persen
Baca juga: Rencana PTM di Jakarta Dibagi Jadi 2 Sesi, Wagub Ariza Beri Penjelasan: Kami Pertimbangkan
Pada PTM kali ini, SMAN 6 Jakarta memperketat protokol kesehatan kepada seluruh siswa, guru, dan karyawan.
"Dari pihak sekolah mengecek ketersediaan masker cadangan. Setiap kelas ada kotal P3K, ada parasetamol, minyak kayu putih. Berbagai antisipasi sudah kita lakukan," tutur Unro.
Sebelumnya, Kepala SMAN 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Wanito Handoyo memastikan satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 bukan berasal dari klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Menurut dia, siswa tersebut terpapar Covid-19 dari lingkungan tempat tinggalnya.
"Ini bukan klaster sekolah, ini klaster rumah," kata Wanito di SMAN 6 Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2022).
Meski demikian, lanjut Wanito, pihak sekolah tetap menghentikan sementara PTM sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
"Sesuai SKB 4 Menteri, walaupun itu dari luar, maka kita tetap melaksanakan meliburkan anak selama lima hari untuk memastikan tidak terjadi klaster di sekolah," ujar dia.
Pihak SMAN 6 pun kembali menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online kepada para siswa.
"Anak-anak belajar di rumah tapi hanya hari Jumat, Senin, dan Selasa. Jadi hanya tiga hari," terang Wanito.
Wanito mengungkapkan, terdapat satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Kamis (13/1/2022) kemarin.
"Satu siswa (positif Covid-19)," kata Wanito.
Baca juga: Modus Tukang Jualan Air Minum di Pelabuhan Tanjung Priok, Sopir Tak Mau Beli Siap-siap Kena Hajar
Ia menjelaskan, mulanya orangtua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 meminta izin untuk anaknya tidak masuk sekolah karena hendak menjalani tes PCR pada Senin (10/1/2022).