Antisipasi Virus Corona di DKI
Covid-19 di DKI Terus Naik, Luhut Ungkap Kemungkinan Naik ke PPKM Level 3, Cek BOR di RS Rujukan
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta mulai ada peningkatan, Luhut Binsar Pandjaitan mengindikasikan ibu kota bisa naikan PPKM ke Level 3.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta mulai ada peningkatan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengindikasikan ibu kota bisa naikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke Level 3.
Saat ini, pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa Bali.
PPKM di Jawa-Bali diperpanjang mulai 25 hingga 31 Januari 2022.
Terkait pelaksanaan PPKM, wilayah aglomerasi Jabodetabek terakhir menerapkan PPKM Level 2.
"Pemerintah secara konsisten memperlakukan DKI (Jakarta) sebagai salah satu kesatuan aglomerasi Jabodetabek. Secara aglomerasi Jabodetabek saat ini masih pada Level 2," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

DKI Berpotensi Naik ke Level 3
Berdasarkan pengamatan pemerintah, kasus Covid-19 di DKI Jakarta berpotensi menyebabkan kenaikan level menjadi Level 3.
Baca juga: Kakek WH Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Keluarga Ungkap Dalang hingga Bisa Tewas Diteriaki Maling
Meski demikian, terkait perubahan level pada tiap daerah akan tercantum dalam Inmendagri selanjutnya.
Adapun aturan kegiatan PPKM Jawa-Bali sebelumnya tercantum dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 03 Tahun 2022, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Wagub DKI Ungkap Keterisian Tempat Tidur di RS Rujukan Naik Signifikan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan terjadi peningkatan signifikan terhadap keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan.

Keterisian ini menyangkut kasus Covid-19.
Berdasarkan data per Senin 24 Januari 2022, keterisian bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan ibu kota mencapai 1.115 atau 31 persen dari total 3.616 tempat tidur.
Persentase ini kata Riza naik dari sebelumnya yang hanya 20 persen.
"Terkait BOR, data yang kami terima hingga hari ini ada peningkatan," kata Riza kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
"Saat ini BOR kita 3.616, dan yang terisi 1.115 itu artinya sudah mencapai 31 persen. Ini peningkatan yang cukup signifikan sebelumnya 20 persen," tambahnya.
Namun di sisi lain, keterisian tempat tidur di ruang ICU masih 8 persen atau 51 dari total 610 unit.
Baca juga: Jabodetabek Jadi Sumber Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali, Wagub DKI: Interaksi Sangat Tinggi
Riza mengatakan virus Corona varian Omicron memang berbeda dibanding varian lainnya.
Varian Omicron disebut tidak berbahaya seperti Delta.
Kendati demikian politikus Partai Gerindra ini meminta masyarakat tidak mengkendorkan kewaspadaannya dan kedisiplinan protokol kesehatan dalan aktivitas sehari - hari.
"Ini memang berbeda varian Omicron dengan varian lain. varian Omicron tidak berbahaya seperti varian Delta."
"Tapi tidak berarti kita lengah, kendor, tetap waspada Kita pastikan kita berada di rumah sebagai tempat yang terbaik."
"Kedua, mari kita laksanakan protokol kesehatan secara ketat displin, patuh dan bertanggung jawab," tegas Riza.
Jabodetabek Jadi Sumber Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali, Wagub DKI: Interaksi Sangat Tinggi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui interaksi warga di Jabodetabek sangat tinggi.

Pernyataan ini menyusul data yang diungkapkan oleh Pemerintah Pusat terkait kenaikan kasus Covid-19 dalam satu pekan terakhir.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kenaikan kasus di Jawa Bali ini diidentifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek.
"Ya memang sekali lagi Jakarta nih kan ibu kota, apalagi interaksi di Jabodetabek sangat tinggi dan warga Jabodetabek itu keluar Jabodetabek juga mungkin ke daerah-daerah lainnya diluar Jabodetabek. Jadi dimungkinkan penularan itu bisa saja melalui warga yang ada di Jabodetabek," jelasnya di Balai Kota DKI, Senin (24/1/2022).
Sehingga pengetatan protokol kesehatan perlu digaungkan kembali, mengingat interaksi yang tinggi dan masuknya varian omicron di Jakarta.
Terlebih, satu di antara dua pasien omicron yang meninggal merupakan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ibu Kaget Putrinya Tak Kunjung Keluar Kamar, Kepanikan Memuncak Tiba-tiba Muncul Bayi Berwajah Pucat
"Sekali lagi warga di Jabodetabek tidak hanya di Jakarta memang harus hati-hati."
"Pastikan kita hadir dimanapun menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, hindari kerumunan, kurangi mobilitas, hindari makan bersama itu hal-hal yang sudah menjadi ketentuan," jelasnya.
(tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luhut Sebut DKI Berpotensi Naik ke PPKM Level 3, Wagub Ariza Beberkan Kondisi RS Rujukan Covid-19