Antisipasi Virus Corona di DKI

Kasus Aktif Covid-19 Tembus 10.000, DKI Jakarta Tetap Terapkan PPKM Level 2 Hingga 31 Januari 2022

Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat, kasus aktif pun kini mencapai 10.488. DKI pun kini berstatus PPKM Level 2 hingga 31 Januari 2022.

Annas Furqon Hakim/ Tribun Jakarta
Pihak SMPN 85 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan menggelar tes PCR massal setelah ditemukan kasus Covid-19, Jumat (21/1/2022). Penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat, kasus aktif pun kini mencapai 10.488. 

Sebanyak 296.486 warga Jakarta telah disuntik vaksin ketiga atau booster.

Data ini berdasar data terupdate yang dilaporkan ke Pemprov DKI Jakarta pada Senin (24/1/2022).

"Boosternya sudah 296.486. Prinsipnya kemarin ketika vaksin 1 dan 2 sehari 100 ribu, 150 ribu bahkan sampai 200 ribu. Kita bisa. Jadi gak usah khawatir kesiapan fasilitas dukungan tenaga kesehatan," jelas Wagub DKI Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (24/1/2022) malam.

Rencananya, Pemprov DKI bakal melakukan sejumlah peningkatan terkait vaksinasi ketiga ini, termasuk menyoal penambahan lokasi vaksin.

Hal ini mengingat vaksin booster sebagai bentuk antisipasi varian omicron dan kasus omicron di Jakarta sudah mencapai lebih dari seribu.

"Tentu nanti kita upayakan. Selain tempat-tempat yang sudah ada akan kita lakukan peningkatan."

"Kita sambil menunggu ketersediaan vaksin booster nanti kita menyesuaikan," jelasnya.

Sebagai informasi, vaksin ketiga atau booster telah dimulai sejak 12 Januari 2022 lalu.

Untuk di DKI, kick off dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ditargetkan untuk 8 juta warga, vaksinasi booster dapat dilakukan bagi masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas dan sudah lewat dari 6 bulan sejak dosis kedua dapat mendapatkan vaksin booster.

Dengan menunjukkan tiket vaksin (e-tiket) di aplikasi PeduliLindungi, maka masyarakat dapat mendapatkan vaksin booster gratis.

Kendati begitu, lansia dan mereka yang memiliki komorbit mendapatkan prioritas.

Selanjutnya, adapun jenis vaksin yang diberikan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di puskesmas dan dapat dilakukan kombinasi vaksin yang ditentukan Kemenkes RI, yakni Vaksin dosis 1 dan dua Sinovac -> Vaksin booster: Pfizer 1/2 dosis (0,15cc).

Kemudian vaksin dosis 1 dan 2 Sinovac -> Vaksin booster: AstraZeneca 1/2 dosis (0,25cc)

Serta, vaksin dosis 1dan 2 Astrazeneca -> Vaksin booster: Moderna 1/2 dosis (0,25cc)  (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved