Sisi Lain Metropolitan

Cerita Natalius Pigai Lagi Nganggur di Papua Ditelepon Langsung Menteri, Diminta Jadi Stafsus

Sedang menikmati masa menganggur di Papua, Natalius Pigai dihubungi langsung sang Menteri Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk menjadi stafsus.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TribunnewsBogor.com/Yudistira Wanne
Natalius Pigai saat mengunjungi kantor TribunnewsBogor.com, Rabu (2/2/2022). Dia dihubungi langsung sang Menteri Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Al Hilal Hamdi untuk menjadi staf khususnya. 

"Beberapa kali Gus Dur di Jogja, saya selalu pegang Gus Dur, waktu itu Gus Dur belum jadi presiden," kata Natalius Pigai.

Sementara itu, di waktu hampir bersamaan, Natalius Pigai juga menulis buku berjudul Evolusi, Nasionalisme dan Sejarah Konflik Politik.

"Rupanya saat itu Alwi Shihab beli buku saya 1000 eksemplar makanya dia dan Al Hilal Hamdi setengah mati cari saya," kata Natalius Pigai.

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menceritakan bagaimana perjuangannya dan doa sang ibunda kala dirinya merantau dari papua menuju Yogyakara
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menceritakan bagaimana perjuangannya dan doa sang ibunda kala dirinya merantau dari papua menuju Yogyakara (Tribun Jakarta)



Cerita masa kuliah Natalius Pigai

Kehidupan berliku dijalani Natalius Pigai di masa kuliahnya.

Natalius Pigai berstatus mahasiswa di Yogyakarta selama lima tahun yakni mulai dari 1994 sampai 1999.

Datang ke Yogyakarta dari Papua bermodal uang Rp 300 ribu pemberian ibundanya, Natalius Pigai harus melewati perjuangan keras hingga akhirnya mengenyam pendidikan di kota pelajar.

Awal rintangan Natalius Pigai untuk kuliah sudah berawal saat dirinya ditahan di sel kapal laut gegara tak membeli tiket.

Saat itu dia berusia 19 tahun di tahun 1994 untuk memutuskan merantau ke Jawa.

Baca juga: Natalius Pigai Kenang Aksi 98 di Yogyakarta dan Jakarta: Saya Bagian Perusak Lapangan

Beruntung dengan bantuan prajurit marinir asal Papua, Natalius Pigai bisa sampai di pulau Jawa, tepatnya di Jakarta.

Dia kemudian melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta menggunakan bus.

Di terminal Yogyakarta, Natalius Pigai kembali berjuang keras.

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menceritakan bagaimana perjuangannya dan doa sang ibunda kala dirinya merantau dari papua menuju Yogyakara
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menceritakan bagaimana perjuangannya dan doa sang ibunda kala dirinya merantau dari papua menuju Yogyakara (Tribun Jakarta)

Dengan uang di tangan yang tersisa tinggal 200 ribu, Natalius Pigai memutuskan jalan kaki dari terminal di Yogyakarta untuk menanyakan kepada tiap orang yang ditemuinya, dimana letak kampus yang ada di kota itu.

"Singkat cerita saya diterima kuliah di salah satu kampus, tapi saat itu semuanya saya utang.

Mulai dari uang gedung, buku, biaya ospek, semuanya itu utang," kata Natalius Pigai saat berbincang di acara Tribun Corner Podcast, Rabu (2/2/2022).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved