Tak Langsung Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Rutin Minum Air Sungai Palu dan Ritual di Malam Jumat
Tili tak langsung begitu saja bisa menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah. Ada ritual yang lebih dulu dilakukannya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Tili tak langsung begitu saja bisa menangkap buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah.
Namun ada ritual yang kerap dilakukan warga asal Sragen, Jawa Tengah itu sebelum dia bisa menaklukan sang buaya berkalung ban yang jadi sorotan selama lima tahun terakhir.
Buaya berkalung ban memang seolah sudah menjadi hewan paling dicari di Palu sejak beberapa tahun terakhir.
Buaya berkalung ban itu pertamakali muncul di Sungai Palu pada tahun 2016.
Selama enam tahun terakhir sudah banyak pihak yang berusaha menangkap buaya berkalung ban itu.
Baca juga: Derita Buaya Berkalung Ban Berakhir, Tili Beraksi Dalam Senyap: Bermodalkan Ilmu Tangkap Burung
Bahkan pemerintah setempat juga menggelar sayembara dan akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang mampu menangkap buaya berkalung ban itu.
Sosok Panji Petualang pun pernah berupaya menangkap buaya berkalung ban itu pada tahun 2018.
Namun usaha Panji Petualang itu tak membuahkan hasil.

Tak hanya dari dalam negeri, pawang reptil terkenal dari mancanegara Matt Wright juga pernah mendatangi Sungai Palu untuk berupaya menaklukan buaya berkalung ban.
Meski sudah memiliki segudang pengalaman dan menggunakan peralatan lengkap, upaya Matt Wright pada tahun 2020 silam juga tak berhasil.
Di saat kehebohan akan keberadaan buaya berkalung ban mulai mereda, tiba-tiba pada Senin (7/2/2022), warga Palu digegerkan dengan kabar bahwa buaya berkalung ban telah berhasil ditangkap.
Alih-alih seorang ahli berpengalaman dan terkenal, sang pawang yang berhasil menaklukan buaya berkalung ban adalah orang biasa.
Dia bernama Tili, pria asal Sragen Jawa Tengah yang belum lama merantau di Palu.
Dilansir dari Youtube tvOneNews, Tili menceritakan alasannya memburu buaya berkalung ban di Sungai Palu.
Dikatakan Tili, dia merasa tertantang untuk mematahkan mitos yang berkembang selama ini di Palu bahwa buaya berkalung ban itu berkaitan dengan hal mistis.
Baca juga: Tak Tersohor Seperti Panji Petualang, Sosok Ini Mampu Taklukkan Buaya Raksasa Berkalung Ban di Palu
"Memang saya mau lepaskan ban.
Banyak yang bilang itu katanya gabisa ditangkap.
Katanya itu bukan ban tapi emas makanya saya mau buktikan di depan masyarakat Palu," kata Tili
dilansir dari Youtube tvOneNews, Selasa (8/2/2022).
Lakukan ritual di Sungai Palu
Tili menceritakan bahwa dia tak serta merta bisa menangkap buaya berkalung ban itu untuk kemudian melepaskan ban yang menjerat di leher sang hewan.

Dikatakannya, buaya merupakan hewan perasa yang tidak suka dikasari atau suasana ramai.
Karenanya, dia memerlukan waktu pendekatan selama hampir satu bulan untuk bisa berinteraksi dengan buaya berkalung ban.
Selama beberapa pekan terakhir, selain memberikan makan setiap hari, Tili rutin mendatangi Sungai Palu di tiap malam Jumat hanya untuk melakukan ritual.
Dia memberi makan sang buaya berkalung ban dengan seekor ayam.
"Tiap malam Jumat saya datang kasih makan ayam.
Dia (buaya berkalung ban) kemudian muncul, sering main sama saya.
Binatang ini harus baik-baik, gabisa dikasarin," tuturnya.
Baca juga: Warga Sragen Bikin Kagum Kota Palu, Baru Menetap Empat Bulan Sudah Mampu Bikin Prestasi Fenomenal
Sejak pertama melakukan eksperimen hingga berhasil menangkap buaya berkalung ban, Tili tak hanya memberikan ayam sebagai umpan.
Dia juga memberikan bebek dan burung merpati untuk dijadikan umpan kepada hewan predator itu.
Tak hanya itu saja, Tili juga mengaku meminum air Sungai Palu setiap paginya.
"Total ada 30 ekor merpati saya kasih supaya (buaya berkalung ban) kenal sama saya dan setiap pagi saya minum air Sungai Palu supaya saya nggak diganggu," kata dia.

Dipuji warga lebih hebat dari Panji Sang Petualang
Nama Tili mendadak harum.
Warga sekitar bahkan menyebut Tili lebih hebat daripada Panji Sang Petualang karena berhasil melepas ban yang melilit buaya sepanjang 4 meter.
Tili menjelaskan, dirinya ternyata sudah tiga pekan berniat menangkap buaya berkalung ban itu.
Setiap sore, dia memasang melempar umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.
Baca juga: Air Mata Buaya Suami Sukses Kelabui Warga, Istri di Duren Sawit Sempat Dikira Meninggal Karena Sakit
Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.
"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Mas Gili sambil memegang ban yang dilepas dari buaya.
Tili memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya.
Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Tili turut membantu.
"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan.
Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucapnya.
Baca juga: Ditinggal Salat, Konter Pulsa di Lubang Buaya Dibobol Maling
Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Tili pun dengan sigap mengikat buaya itu.
"Sempat lepas dua kali dari umpan, nanti setelah magrib bari berhasil," katanya
Tili mengungkapkan dirinya terlebih dahulu menangkap anak dari buaya berkalung ban tersebut.
"Anaknya buaya ini saya tangkap disana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," ungkap Tili.
Pria asal Sragen ini menjelaskan, alasannya untuk melepaskan ban dari leher buaya disebabkan tidak tega melihat binatang terikat-ikat.
Baca juga: Personel Damkar Kewalahan Saat Evakuasi Buaya Muara Milik Prabowo di Duren Sawit
"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," tuturnya.
"ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," tambah Tili.
Pria berusia 35 tahun itu pun mengatakan, buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.
"ini buaya saya anggap seperti teman," ujarnya.

Pakai gergaji lepas jeratan ban
Warga berinisiatif untuk melepas ban yang melilit leher buaya sepanjang 4 meter tersebut.
Mereka memotong ban dengan cara menggergaji.
Butuh bantuan beberapa orang, untuk melepas ban tersebut.
Berikut video pelepasan ban dari leher buaya Kota Palu yang viral di media sosial:
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Sukses Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Disebut Lebih Hebat dari Panji Petualang hingga Matt Wright.