Wagub Ariza Klaim Macet di Jakarta Turun 2 Persen Berkat Keberhasilan Integrasi Transportasi  

Meski hanya turun 2 persen, Ariza menyebut hal ini sebagai sinyal positif mulai munculnya kesadaran masyarakat menggunakan transportasi umum.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Pantauan lalu lintas di Jalan Salemba Raya- Jalan Kramat Raya di hari penerapan PPKM Darurat, Senin (5/7/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim berkurangnya tingkat kemacetan di ibu kota 2 persen pada 2021 karena keberhasilan pihaknya mengintegrasikan transportasi publik.

"Kalau kemacetan menurun mudah-mudahan bukan karena pandemi, artinya kita berhasil mengintegrasikan transportasi publik di Jakarta," ucapnya di Balai Kota, Jumat (11/2/2022).

Hal ini dikatakan Ariza menanggapi rilis perusahaan perangkat GPS Tomtom soal Traffic Index atau indeks kemacetan kota-kota besar di dunia.

Dalam indeks kemacetan itu, tingkat kemacetan di Jakarta pada 2021 lalu berada di angka 34 persen atau turun 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tingkat kemacetan ini menempatkan Jakarta di urutan 46 dari 404 kota di seluruh dunia.

Baca juga: Jakarta Urutan 46 Kota Termacet di Dunia Versi Tomtom Traffic Index, Pemprov: Makin Tidak Macet

Meski hanya turun 2 persen, Ariza menyebut hal ini sebagai sinyal positif mulai munculnya kesadaran masyarakat menggunakan transportasi umum.

"Itu artinya masyarakat sudah memahami betapa pentingnya kita berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik," ujarnya.

Sebelumnya, Perusahaan perangkat GPS Tomtom merilis Traffic Index atau indeks kemacetan kota-kota besar di dunia.

Dilihat dari Tomtom Traffic Index tersebut, DKI Jakarta menempati urutan ke-46 dari total 404 kota pada 2021 kemarin.

Sedangkan, kota termacet di dunia pada 2021 lalu ialah Istanbul, Turki dengan tingkat kemacetan mencapai 62 persen.

Baca juga: Kemacetan di Jakarta Turun 2 Persen, Pemprov DKI Buka Peluang Tiadakan Ganjil Genap 

Peringkat Jakarta ini membaik dibandingkan tahun sebelumnya, Jakarta pada 2020 lalu menempati peringkat 31 sebagai kota termacet di dunia.

Ini artinya, ada perbaikan kondisi lalu lintas di ibu kota selama setahun terakhir ini.

Hal ini bisa dilihat dari rata-rata waktu perjalanan yang berkurang 2 menit per hari.

Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat tampak lengang di hari pertama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat tampak lengang di hari pertama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Kemudian, tingkat kemacetan di Jakarta pada 2021 berada di angka 34 persen atau berkurang 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved