Wagub Ariza Klaim Macet di Jakarta Turun 2 Persen Berkat Keberhasilan Integrasi Transportasi  

Meski hanya turun 2 persen, Ariza menyebut hal ini sebagai sinyal positif mulai munculnya kesadaran masyarakat menggunakan transportasi umum.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Pantauan lalu lintas di Jalan Salemba Raya- Jalan Kramat Raya di hari penerapan PPKM Darurat, Senin (5/7/2021). 

Ini artinya, rata-rata waktu perjalanan 34 persen lebih lama dibandingkan dengan kondisi tanpa macet.

Pemprov DKI Jakarta pun mengklaim ibu kota kini makin tidak macet.

Baca juga: Ariza Pasang Badan Buat Anies Saat Dikritik PDIP Soal Tanah Abang Macet: Tanda Ekonomi Meningkat

Klaim ini diposting di akun instagram milik Pemprov DKI (@dkijakarta).

Dari data yang dipaparkan Pemprov DKI lewat postingan itu, tingkat kemacetan di Jakarta memang terus menurun.

Pada 2017 lalu, DKI Jakarta menempati peringkat 4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan mencapai 61 persen.

Selang setahun kemudian, posisi Jakarta turun ke peringkat 7 dunia dengan tingkat kemacetan 53 persen.

Kemudian, pada 2019 silam tingkat kemacetan di Jakarta sama seperti tahun sebelumnya, namun peringkatnya turun ke urutan 10.

Barulah pada 2020 lalu, Jakarta berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.

Baca juga: Sidak pasar Induk Kramat Jati, Wagub Ariza Temukan Kubangan Penuh Jeruk Busuk dan Sampah

Tomtom Traffic Index mencatat Jakarta berada di urutan 31 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 36 persen.

Tren penurunan itu pun terus menurun hingga 2021 kemarin.

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakarta. Menurut Tomtom Traffic Index terbaru, Jakarta berada di posisi ke-46 dari total 404 kota lain, yang berarti kemacetan semakin berkurang," demikian isi postingan Pemprov DKI di instagramnya dikutip TribunJakarta.com, Kamis (10/2/2022).

Pemprov DKI pun mengajak masyarakat beralih menggunakan transportasi umum sebagai pilihan utama dalam beraktivitas.

"Yuk, hindari kemacetan dengan menggunakan transportasi publik, sepeda, atau berjalan kaki," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved