Istri Ungkap Angan-angan Bripda Febri Sebelum Jadi Korban Ritual Maut di Pantai, Ingin Bangun Rumah
Musibah yang terjadi pada Minggu (13/2/2022) di Pantai Payangan, Jember mengubah segalanya. Nyawa polisi itu bersama dengan angan-angannya turut hilan
"Semuanya berpakaian hitam," tuturnya.
Para peserta kemudian berjalan ke pantai. Mereka berdiri menghadap ke pantai dengan lengan saling bergandengan.
Baca juga: Mau ke Pantai Tangis Istri Kenang Pamit Terakhir Bripda Febriyan Sebelum Ikuti Ritual Maut
Setelah itu, mereka duduk menghadap laut.
SAM menyebut para peserta membaca beberapa hafalan seperti syahadat, surat Al-Fatihah, beberapa surat pendek dan bacaan dalam bahasa Jawa.
Ritual tersebut seakan memanggil ombak di pantai itu.

"Jadi dari ombaknya kecil, sampai besar. Tubuh memang harus terkena ombak. Ritual berakhir dengan mandi di laut," imbuhnya.
Setelah beberapa jam memanjatkan doa, tepatnya pukul 02.00 WIB, ritual dinyatakan selesai.
Sekitar satu jam berselang, mereka biasanya sudah pulang. Ada juga yang pulang selepas subuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Terakhir Bripda Febriyan yang Tewas Saat Ritual di Pantai Payangan, Sempat Minta Kayu ke Ayahnya"
dan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Istri Bripda Febri, Suaminya Ikut Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan karena Rayuan,