Cerita Kriminal
Kisah Muram Bocah 11 Tahun, Dipaksa Jadi Juru Parkir oleh Sang Ibu: Setoran Kurang Disiksa
Di masa anak-anak, ia harus membanting tulang mengais secuil rezeki demi orangtuanya yang tak bertanggung jawab.
TRIBUNJAKARTA.COM, LAMPUNG - “Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu.”
“Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu”.
“Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu”.
“Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal.”
Demikian sepenggal lirik lagu dari penyanyi tersohor, Iwan Fals.
Baca juga: Bocah SD di Lampung Dipaksa Sang Ibu Jadi Tukang Parkir, Disiksa Bila Tak Capai Target Rp200 Ribu
Lagu yang berjudul Sore Tugu Pancoran itu sepertinya sesuai dengan kisah hidup bocah 11 tahun yang tinggal di Lampung ini.
Hidup bocah itu sudah terbilang keras.
Di masa anak-anak, ia harus membanting tulang mengais secuil rezeki demi orangtuanya yang tak bertanggung jawab.

Celakanya, bila tidak bawa uang Rp 200 ribu, ia mendapatkan siksaan dari orangtuanya.
Masa kecil R direnggut oleh kekejaman ibu kandungnya sendiri.
Bocah yang masih polos itu sudah dipaksa ibunya menjadi seorang juru parkir sebuah mini market di kawasan Kelurahan Gunung Mas, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung.
Baca juga: 5 Bulan Menahan Siksa, Perjuangan TKW Lolos dari Kekejaman Majikan di Kuwait: Saya Gakuat
Sang ibu tega memaksa si anak bekerja untuk membantu mendapatkan uang.
Ia bakal bertindak tidak waras bila R tak bawa uang.
Tangannya sudah menyiapkan silet untuk menyayat sekujur tubuh R.
Baca juga: Tangis Bocah Dipaksa Ibunda Jadi Tukang Parkir, Dianiaya Bila Bawa Uang Sedikit
Mulai dari badan, tangan hingga paha.