Cerita Kriminal
Akhir Kisah Sadis Rentenir Tukang Siksa Emak-emak Hamil dan Lansia di Bumi Gaplek
Kasus penyiksaan itu terbongkar ketika beberapa warga yang merasa mendapatkan kekerasan fisik dari praktik bank plecit melaporkan polisi.
TRIBUNJAKARTA.COM, WONOGIRI - Kisah kekejaman pemilik Bos bank plecit atau rentenir di Wonogiri ini sudah berakhir.
Perbuatan pelaku yang diketahui pasangan suami istri itu (pasutri) diketahui aparat berwajib.
Kini, jeruji besi sudah menanti mereka.
Kasus penyiksaan itu terbongkar ketika beberapa warga yang merasa mendapatkan kekerasan fisik dari praktik bank plecit melaporkan polisi.
Salah satu korban yang melapor bernama Rita.
Baca juga: Dua Rentenir yang Sekap Ibu di Ciledug Gegara Utang Rp 1 Juta Ditetapkan Tersangka
Ia didukung oleh suaminya lantaran Rita sempat dianiaya oleh pihak bos plecit.
Rita mengaku mendapatkan kekerasan fisik di sejumlah tubuhnya.
Bahkan, ia dikeroyok oleh tiga orang.
"Saya dijambak, dipukul pakai handphone, kaki juga diinjak. Saya dikeroyok tiga orang," kata Rita kepada TribunSolo.com.
Bukan Rita saja yang dianiaya, dua temannya, Nanik Haryani (38) dan Kartini (58) juga mengalami nasib serupa.
Disandera di rumah
Rita, Nanik dan Kartini disandera oleh pihak bank plecit di sebuah rumah, Kecamatan Sidoharjo, pada Senin (31/1/2022).
Di dalam rumah itu, mereka dianiaya oleh tiga orang dari pihak bank plecit.
Mereka baru diizinkan pulang keesokan harinya pada Selasa (1/2/2022).
Mirisnya, Nanik disiksa saat dia masih hamil muda sementara Kartini sudah paruh baya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/emkakka.jpg)