Cerita Kriminal

Cinta Lelih ke Hilda Bertepuk Sebelah Tangan, Pacar Korban Pembunuhan TPU Kober Hanya Anggap Teman

Hilda Nurlangi (28) membantah memiliki hubungan spesial sebagai pasangan sesama jenis dengan wanita bernama Lelih Mawali (38).

TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (24/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Hilda Nurlangi (28) membantah memiliki hubungan spesial sebagai pasangan sesama jenis dengan wanita bernama Lelih Mawali (38).

Lelih merupakan dalang pembunuhan koki muda, Fikih Firlana (22), yang jasadnya ditemukan bersimbah darah dengan 2 luka tusuk di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 05.10 WIB.

Hilda mengakui mengenal dekat Lelih sejak tahun 2014 hingga 2017, tapi bukan sebagai pasangan sesama jenis.

Saat tengah mengandung anaknya, beberapa kali Hilda sempat menginap di rumah Lelih di kawasan Jakarta Barat.

"Kalau saya dekat sama Lelih itu dari 2014 sampai 2017. Saya kan waktu itu ngandung anak saya juga, saya sempat di rumahnya dia menginap, karena kan lagi mabuk parah tuh," kata Hilda seusai rekonstruksi kasus pembunuhan Fikih di TPU Kober, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Kematian Koki Muda di TPU, Eksekutor Bayaran Lelih Nyaris Kerja Tak Tuntas: Tergiur Motor Korban

Menurutnya, Lelih hanya membuat pengakuan sepihak bahwa ia berpacaran dengan Hilda. Sebaliknya, Hilda menganggap Lelih hanya sebatas teman.

"Iya, kalau itu kan pengakuan dari Lelih. Saya waktu dimintai keterangan awal (oleh polisi) pun saya jelasin. Saya enggak pernah nganggep lebih, enggak ada ke arah sana," ujar dia.

"Saya lihat (sikap Lelih) sama teman-teman cewek yang lain pun sama seperti itu. Jadi kan saya gak ada kecurigaan bahwa dia nganggep saya lebih gitu," tambahnya.

Selain itu, ia mengaku tak pernah menutup-nutupi hubungannya dengan Fikih yang telah berjalan selama sekitar 5 tahun.

"Saya pacaran sama almarhum pun dia tahu. Enggak ada yang saya tutup-tutupi," ucap Hilda.

Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (24/2/2022).
Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (24/2/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

Hilda juga membantah pernyataan polisi yang menyebut bahwa Lelih adalah orang yang mengenalkan Fikih kepadanya.

"Makanya kemarin saya lihat katanya yang mengenalkan korban (ke saya) itu Lelih, itu salah. Jadi dia itu kenalnya dari saya sebetulnya. Yang mengenal korban duluan itu saya, baru Lelih," tutur Hilda.

Lelih menyewa dua eksekutor, MYL (18) dan DR (22), untuk menghabisi nyawa Fikih.

Baca juga: Terkuak Pesan Terakhir Wanita Penyuka Sesama Jenis Buat Koki Muda Sebelum Dihabisi Eksekutor di TPU

MYL dan DR dijanjikan bayaran masing-masing Rp 1 juta. Namun, keduanya baru menerima uang muka sebesar Rp 500 ribu.

Lelih dan dua pembunuh bayaran itu beraksi pada Kamis dini hari, ketika korban baru pulang dari rumah pacarnya bernama Hilda Nurlangi (28).

Ditemui seusai rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (24/2/2022), Hilda mengatakan Lelih sempat menghubungi dirinya dan Fikih pada Rabu (9/2/2022) malam.

Saat itu Lelih bertanya perihal motor yang dipinjam Fikih. Motor tersebut dalam kondisi rusak dan tanpa STNK lantaran ditilang polisi.

"Awalnya Lelih hubungin saya, dia telepon, 'ini STNK kapan mau diurus?'. Iya nanti, saya jawab gitu," kata Hilda di lokasi.

Dua tersangka eksekutor pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) yakni MYL (18) dan DR (22) mempraktikkan adegan menelepon tersangka utama Lelih Mawali (38) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).
Dua tersangka eksekutor pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) yakni MYL (18) dan DR (22) mempraktikkan adegan menelepon tersangka utama Lelih Mawali (38) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Lelih kembali menelepon Hilda sebanyak dua kali, namun sengaja tidak diangkat.

Setelah itu, Hilda menyebut nomor teleponnya diblokir oleh Lelih.

"Nggak lama setelah itu dia kontak Almarhum, dia bilang sama, 'kapan STNK gue mau diurus?'. Almarhum cuma bilang, besok. Itu jam 21.00. Besok paginya kontak saya sudah gak diblokir sama Lelih, saya curiganya di situ," ujar dia.

Baca juga: FAKTA Baru Terungkap di Pembunuhan Koki Muda di TPU Kober, Korban Sempat Melawan Usai 2 Kali Ditusuk

Sebelumnya, sebanyak 22 adegan diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan koki muda bernama Fikih Firlana di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022).

Rekonstruksi yang digelar di tempat kejadian perkara (TKP) itu menjadi tontotan warga sekitar.

Warga tampak emosi ketika para tersangka dihadirkan dan diturunkan dari mobil polisi. Lelih pun berkali-kali diteriaki hujatan oleh warga.

"Woi Lelih, pembunuh, sini lu," teriak seorang warga saat rekonstruksi berlangsung.

Sementara itu, warga menertawai dua eksekutor yang berjalan pincang karena akibat ditembak polisi lantaran berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.

Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (24/2/2022).
Hilda Nurlangi (28), pacar Fikih Firlana (22) yang merupakan korban pembunuhan di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menyaksikan rekonstruksi kasus tersebut, Kamis (24/2/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM)

"Yah si anj*** pincang," kata warga sambil tertawa.

Sementara itu, dari belakang garis polisi, Hilda terlihat sangat serius menyaksikan satu per satu adegan rekonstruksi.

Mengenakan baju berwarna putih dibalut jaket jins dan celana hitam, Hilda juga ikut dilibatkan dalam proses rekonstruksi.

Ia memeragakan adegan ketika menemukan jasad Fikih di pinggir makam.

"Iya saya memastikan kalau itu memang jasad almarhum. Saya dikasitau awalnya sama sepupu," kata Hilda seusai rekonstruksi.

Baca juga: Kode Lelih Sebelum Habisi Nyawa Koki Muda di TPU Kober, Pantau Pergerakan Korban Selama 2 Jam

Di awal rekonstruksi, Hilda sempat melihat dan memotret Lelih Mawali, otak pelaku pembunuhan Fikih.

Berdasarkan keterangan polisi, Lelih dan Hilda memiliki hubungan spesial sebagai pasangan sesama jenis.

Hilda mengaku kesal dan sakit hati terhadap Lelih karena telah menghabisi nyawa Fikih.

"Saya lihatnya geregetan, saya mau samperin, saya mau pukul. Cuma kan ada polisi yang jagain," ujar dia.

Rekonstruksi kasus pembunuhan di TPU Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengungkap sejumlah fakta baru.

Polisi menghadirkan tersangka utama Lelih Mawali (38; baju tahanan oranye) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Selain itu, dua tersangka eksekutor pembunuhan, MYL (18) dan DR (22) juga dihadirkan dalam rekonstruksi. 
Polisi menghadirkan tersangka utama Lelih Mawali (38; baju tahanan oranye) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan koki muda Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Selain itu, dua tersangka eksekutor pembunuhan, MYL (18) dan DR (22) juga dihadirkan dalam rekonstruksi.  (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Pada adegan ke-12, tersangka DR memeragakan ketika ia mencekik leher korban. 

Sementara itu, tersangka MYL mengeluarkan gunting dari kantong celana sebelah kanan.Tak lama kemudian, MYL menusukkan gunting tersebut ke bagian perut dan ulu hati korban.

Mengira Fikih sudah tak bernyawa, MYL bergegas untuk membawa motor korban. Sedangkan DR masih berada di samping tubuh korban.

Namun tak disangka Fikih masih hidup. Ia bahkan sempat mencoba memberikan perlawanan.

Hanya saja, DR yang masih berada di sebelah Fikih kembali mencekik leher korban hingga meninggal dunia.

Baca juga: Lelih Ramai Dihujat Warga yang Nonton Rekonstruksi Kasus Perampasan Nyawa Koki Muda di Jaksel

Kedua eksekutor tersebut kemudian melucuti barang berharga Fikih dan membawa kabur sepeda motor korban.

Sebelumnya juga terungkap fakta baru bahwa Lelih dan dua eksekutor bayaran lebih dulu memantau pergerakan korban di area TPU Kober, Ulujami.

Lelih berjalan sekitar 50 meter untuk masuk ke gang yang berada sebelah TPU Kober. Gang tersebut ditutup menggunakan portal. Namun, Lelih masuk melalui sela-sela portal.

Setelahnya, Lelih duduk di atas salah satu makam sambil memantau situasi.

Sementara itu, kedua eksekutor juga ikut memantau. Mereka hanya berjarak sekitar 50 meter dengan Lelih.

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap koki muda bernama Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Polisi menghadirkan ketiga tersangka, yaitu otak pembunuhuhan bernama Lelih Mawali (38) serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22).
Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap koki muda bernama Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Polisi menghadirkan ketiga tersangka, yaitu otak pembunuhuhan bernama Lelih Mawali (38) serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Kita nunggu 2 jam di sini," kata salah satu eksekutor dalam adegan rekonstruksi.

Rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan saat Leli menelepon salah satu eksekutor. Telepon itu adalah kode agar MYL dan DR untuk segera bergerak mencegat korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkapkan, Lelih cemburu karena korban berpacaran dengan perempuan bernama Hilda Nurlangi (28).

Di sisi lain, sebut Zulpan, Lelih juga memiliki hubungan spesial dengan Hilda yang telah berjalan selama 9 tahun.

"Pelaku LM ini memiliki hubungan spesial atau khusus dengan saksi HN yang sudah berlangsung cukup lama pengakuannya 9 tahun, sehingga dengan adanya hubungan asrama antara saudari HN dengan korban FF ini menimbulkan kecemburuan dari pelaku utama," ujar Zulpan, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Bikin Geleng Kepala Ulah Juragan Kontrakan & Bos Properti Jaksel, Cemburu Maut Hingga Todong Senjata

Selama 9 tahun itu, Lelih disebut membiayai hidup Hilda dengan memberikan uang setiap bulannya.

"Selama 9 tahun dia (Lelih) memberikan pembiayaan hidup (ke Hilda) karena juragan kontrakan dia. Banyak kontrakannya, jadi dia ngasih uang bulanan," kata Zulpan.

Namun, lanjut Zulpan, secara tidak sengaja mengenalkan Hilda kepada Fikih.

Hubungan Hilda dan Fiky pun berlanjut hingga mereka berpacaran. Lelih cemburu dan sakit hati melihat kedekatan Hilda dan Fikih.

"Tiba-tiba dia juga membawa orang, nggak sengaja dikenalkan (Fikih ke Hilda), malah jadian," ujar Zulpan.

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap koki muda bernama Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Polisi menghadirkan ketiga tersangka, yaitu otak pembunuhuhan bernama Lelih Mawali (38) serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22). 
Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap koki muda bernama Fikih Firlana (22) di TPU Kober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Polisi menghadirkan ketiga tersangka, yaitu otak pembunuhuhan bernama Lelih Mawali (38) serta dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22).  (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Selain itu, Lelih juga merasa sakit hati kepada Fikih lantaran motor yang dipinjam korban dikembalikan dalam kondisi rusak.

"Motor tersebut dalam keadaan rusak dan juga STNK tidak ada karena ditilang di jalan raya sehingga pelaku LM menganggap korban FF ini tidak bertanggung jawab," ungkap Zulpan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengatakan, Lelih juga sempat menemani Hilda saat melahirkan.

"Selain pacaran itu juga, dulu juga saksi HN pernah ditanggung kehidupannya, ditemani waktu lahiran segala macam. Jadi memang motif cemburu, sakit hatinya besar sekali," ungkap Yefta.

Untuk menghabisi nyawa Fikih, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan. Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.

Baca juga: Tak Cuma Beri Hati dan Harta, Lelih Otak Pembunuhan Koki Sampai Begitu Setia Temani Hilda Melahirkan

"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa Fikih di lokasi berbeda.

Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.

"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya nggak pas, banyak saksi," ujar dia.

"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," tambahnya.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved