Jejen Kembali jadi Petugas PPSU usai Aksi Jalan Kaki 16 Km Satroni Kantor Anies: Pegel Terbayar

Jejen mengatakan, dirinya telah melakukan pertemuan dengan pihak Kelurahan Rawa Badak Selatan dan Kecamatan Koja sehari setelah aksi jalan kaki

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com
PPSU Kelurahan Rawabadak Selatan Jejen Sujana saat melakukan aksi di depan gedung Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). 

Poster itu bertuliskan, "Berkutat dengan sampah tapi jangan perlakukan kami seperti sampah!"

Lalu, tulisan, "4 tahun mengabdi kau campakan aku begitu saja. Apa salahku sehingga kau tega berbuat seperti itu? Kejam."

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menghadiri syukuran wisuda S-1 Muhammad Rizki Hidayat yang meraih predikat cumlaude di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (20/11/2021
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menghadiri syukuran wisuda S-1 Muhammad Rizki Hidayat yang meraih predikat cumlaude di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (20/11/2021 (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Ditemui di Balai Kota, Jejen mengaku nekat berjalan kaki menempuh belasan kilometer untuk meminta keadilan kepada Gubernur Anies Baswedan.

"Saya  jalan kaki dari rumah di Rusun Pinus Elok Penggilingan untuk minta keadilan karena kontrak kerja saya diputus sepihak tanpa kejelasan," ucapnya, Rabu (2/3/2022).

Beragam upaya sudah dilakukan Jejen selama dua bulan terakhir ini untuk meminta kejelasan terkait kontrak kerjanya yang tak diperpanjang lagi.

Namun, upayanya menemui pejabat di tingkat kelurahan hingga wali kota belum juga menemui hasil.

"Mereka bilang, mereka mengembalikan lagi keputusan kepada pihak kelurahan," ujarnya.

Jejen pun terus dikejar waktu lantaran uang tabungannya terus menipis demi memenuhi kebutuhan istri dan lima anaknya.

Oleh karena itu, ia nekat jalan kaki untuk mengadukan hal ini kepada Gubernur Anies Baswedan.

Baca juga: Nenek 61 Tahun di Kembangan Curi Anting Bocah untuk Ongkos Pulang Kampung, Awalnya Viral Penculikan

"Saya menuntut keadilan, saya diputus kerja tanpa alasan, padahal saya sudah kerja 4 tahun. Saya mau bisa kerja lagi, anak saya bisa pada makan lagi," kata dia.

"Saya jalan kaki dari Penggilingan ya itu menggambarkan 4 tahun saya, lelahnya saya," tambahnya menjelaskan.

Setelah berjalan menempuh belasan kilometer, Jejen ternyata harus gigit jari.

Petugas PPSU Menteng menangkap tangan seorang pria yang membuang sampah sembarangan di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (16/11/2021).
Petugas PPSU Menteng menangkap tangan seorang pria yang membuang sampah sembarangan di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (16/11/2021). (Istimewa)

Ia tak bisa bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan yang saat itu sedang tidak ada di ruangannya.

Walau demikian, Jejen bisa sedikit lega lantaran ada perwakilan Anies dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang menemui dirinya.

Baca juga: Bocah SD Itu Dihabisi dan Dimutilasi Gegara Durian, Ternyata Pelakunya Bukan Orang Biasa

Semua keluh kesah Jejen pun langsung dituangkan di hadapan perwakil Anies itu.

"Tapi bagus responnya, tuntutan saya diterima dan nanti mau dicek lagi perkembangannya," tuturnya.

Harapan bisa kembali bekerja pun kini digantungkan Jejen kepada Gubernur Anies Baswedan.

Pasalnya, bukan dirinya saja yang diperlakukan tak adil, melainkan juga beberapa rekannya.

"Yang bernasib seperti saya ada 4 orang, tapi mereka hari ini tidak ikut jalan kaki karena sudah tua," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved