Sisi Lain Metropolitan
"Ramean Kuburan Sekarang Daripada Terminal" Cerita Agen PO Bus AKAP di Tanjung Priok Saat Pandemi
Agen perusahaan otobus (PO) di Terminal Bus Tanjung Priok masih merasakan penurunan jumlah penumpang di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Dengan adanya rencana tersebut (penghapusan syarat tes swab), kami selaku pengelola Terminal Bus Tanjung Priok tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Muzofar.
Protokol wajib alias syarat yang masih diberlakukan untuk para pelaku perjalanan tak lain PeduliLindungi.
Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Luncurkan 30 Bus Listrik, Beroperasi di 4 Rute Ini
Calon penumpang diwajibkan memindai barcode PeduliLindungi yang sudah berstatus hijau atau sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19.
"Apabila calon penumpang itu telah ter-cover di aplikasi PeduliLindungi maka berhak melakukan perjalanan," kata Muzofar.
Hanya saja, lanjut Muzofar, kebijakan penghapusan syarat swab tes itu tidak berpengaruh terhadap tren keberangkatan penumpang di Terminal Bus Tanjung Priok.

Menurut Muzofar, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi minimnya jumlah keberangkatan penumpang salah satunya yakni faktor cuaca.
"Walau demikian antusias masyarakat berangkat dari Terminal Bus Tanjung Priok sendiri, terutama berangkat ke daerah masih kurang," ucap Muzofar.
"Dibandingkan dua bulan yang lewat sampai hari ini masih landai, terutama awal bulan Maret ini," sambung dia.
Berdasarkan pantauan, memang pada petang tadi aktivitas di Terminal Bus Tanjung Priok cenderung sepi.
Banyak bus terparkir artinya sepi penumpang.
Saking sepinya, tak sedikit armada-armada bus di sana yang terpaksa berangkat setelah mendapati satu dua penumpang.