Tangerang Masuk Kategori Rawan Tawuran hingga Kapolda Geram, Begini Kata Kapolresnya
"Catat betul pak kapolsek, saya akan datang ke lokasi-lokasi rawan tersebut," ucap tegas Fadil.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran geram dan bakal menggelar operasi intervensi penindakan khusus atas maraknya kejadian tawuran pelajar, penyerangan ganster dan begal motor hingga ada korban luka dan jiwa dari masyarakat di wilayah yang dipimpinnya.
Kabupaten/Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten/Kota Tangerang pun masuk dalam kategori rawan tawuran dan begal sehingga Polda Metro Jaya akan menggelar operasi tersebut.
Lalu, apa tanggapan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin atas evaluasi dan rencana aksi Kapolda Metro Jaya ini?
Komarudin mengakui wilayahnya masuk wilayah rentan tawuran pelajar. Dan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membahas masalah ini.
"Ini tentu jadi atensi kita bersama. Kita pun terus berkoodinasi dengan pemerintah daerah, untuk menganalisa serta mengevaluasi," jelas Komarudin di Karang Tengah, Kota Tangerang, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Tawuran Berdarah di Tangerang, 1 Remaja Ditikam Benda Tajam Sampai Terkapar Tak Berdaya
Menurut Komarudin, pihaknya selama ini sudah melakukan sejumlah langkah dalam menghadapi maraknya tawuran bersenjata tajam ini, mulai dari tindakan preentif dan preventif untuk melakukan imbauan kepada masyarakat.
"Jika tahapan dari keduanya tidak digubris, lanjutnya, pihaknya melakukan penegakan hukum," sambung dia.

Upaya preentif yang diupayakan pihaknya yakni melakukan sosialisasi dan imbauan. Sedangkan upaya preventif yakni mengerahkan kekuatan, tidak kurang dari satu kompi dikerahkan tiap malam.
"Satu kompi itu kita bagi menjadi dua tim, siang dan malam. Ini kita lakukan untuk membatasi ruang gerak, dari para perilaku-perilaku yang seperti tawuran dan begal," jelasnya.
Menurut Komarudin mengungkapkan modus para pelaku tawuran di wilayahnya yakni kelompok pelajar biasanya mengundang atau mengajak atau menantang kelompok lawan di media sosial.
"Ini yang sulit kita bendung. Namun, tentunya dengan penggelaran kekuatan, diharapkan mereka bisa mengurungkan niat, karena petugas kami sebar di lapangan," kata dia lagi.
Polisi pun telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang untuk mencegah terus terjadinya tawuran pelajar.
Baca juga: Dipimpin Abang-abangan, 3 Anak di Bawah Umur Nekat Begal Petugas PPSU di Jakut Demi Beli Sabu
Komarudin mengimbau, orang tua dapat mengawasi gerak gerik anaknya, agar tidak terjerumus dalam tindak kriminal seperti tawuran.
Namun, bilamana imbauan tersebut tidak diindahkan, maka pihaknya akan melakukan tindak tegas dengan proses hukuman.