PDIP Bak Banteng Tidur Jelang Pilkada DKI, Pengamat: Mereka Lihat Situasi, Tak Mau Kecolongan Lagi
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, PDIP sampai saat ini masih mengamati calon lawannya sembari menyusun strategi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Berangkat dari murid KH Amidhan Shaberah atau ayah Ariza, pria yang akrab disapa Zulhas itu memanjatkan doa agar Ariza dapat menggantikan posisi Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ini murid ayahnya. Jadi kami ini memang teman tapi sudah seperti keluarga. jadi saya doa yang terbaik. Syukur-syukur nanti, saya kan ada kursi banyak di DPRD. saya dukung jadi Gubernur InsyaAllah," katanya dalam acara Family Gathering 2022 Keluarga Besar Baret Ungu Jayakarta di Hotel Mercure Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2021).
Kendati begitu, Ariza mengatakan tak memiliki rencana untuk menjadi Gubernur DKI selanjutnya.
Baca juga: Wacana Duet Sahroni-Airin di Pilkada DKI Curi Perhatian, NasDem: Mereka Punya Posisi Tawar Menarik
Orang nomor dua di DKI ini menuturkan masih fokus dengan program Pemprov agar semuanya terlaksana di sisa akhir masa jabatannya.
Pasalnya, jabatan Anies maupun Ariza bakal berakhir pada Oktober 2022 mendatang.
"Pertama kita sekarang, Pak Anies dan saya, DKI Jakarta punya tugas melaksanakan visi misi program KSD, RPJMD sampai 17 Oktober 2022. Kami semua tidak pernah berpikir untuk Pilkada tahun 2024 apalagi masih jauh," tuturnya.