Jenderal Dudung Dengarkan Curhat Calon Bintara, Nangis Hidup di Jakarta karena Menguras Isi Kantong
Susahnya hidup di Jakarta dialami oleh perantau yang masih berstatus Calon Bintara Reguler (Cabareg). Jenderal TNI Dudung mengungkap kesusahannya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Ia menitipkan pesan itu kepada Pangdam Jaya, Mayjen TNI Untung Budiharto.
"Silahkan dilakukan pada saat werving kalau kekurangan personel nanti kota tambahkan lagi," pungkasnya.

Namun, Dudung menambahkan pihaknya juga tetap mengedepankan kualitas.
Sebab, tuntutan-tuntutan tugas yang diemban seorang tentara itu tidak mudah.
Jenderal Dudung Ingatkan Bahaya Radikalisme
Pada kesempatan yang sama di Kodam Jaya, Jenderal Dudung juga mengingatkan jajarannya agar tidak lengah terhadap segala bentuk radikalisme.
Ia mengingatkan sekali lagi agar jangan memanggil penceramah radikal.
"Ini sudah saya sampaikan kepada seluruh jajaran, cari penceramah yang nasionalismenya tinggi. Lebih banyak," kata Dudung.
Bila penceramah itu memberikan ceramah yang sudah melenceng ke arah di luar ajaran Islam, maka jangan diundang kembali.
Baca juga: Kacang Tak Lupa Kulit, Jenderal Dudung Sambangi Kodam Jaya Sampai Disambut Bawahan: Welcome Home!
Ia sempat mengingat kejadian sewaktu masih menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Kala itu, di Monas, ia tak ragu untuk menyingkirkan kelompok-kelompok yang dinilainya kecil.
"Kelompok itu kalian harus tahu di mana tempatnya. Sehingga nanti kalau terjadi hal tidak diinginkan kalian mudah mendeteksinya," ujarnya.

Ia mengingatkan bawahannya agar jangan lengah dan harus berani menghadapi kelompok itu.
"Dandim, danrem harus berani tampil terhadap perkembangan situasi yang menonjol-menonjol itu. Jangan sampai Baliho masih bergelimpangan," ingatnya.
Diketahui, kala itu, Dudung yang masih menjabat sebagai Pangdam Jaya tak segan menurunkan ratusan baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab yang tersebar di Jakarta.