Tersengal-sengal, Nengsih Cerita Ditinggal di Jalan Usai Dibakar Oknum Polisi: Sendirian Tahan Perih
Nengsih Marlina (24) wanita korban pembakaran oleh oknum polisi Brigadir AN di Muara Enim, Sumatera Selatan akhirnya memberikan kesaksian.
TRIBUNJAKARTA.COM - Nengsih Marlina (24) wanita korban pembakaran oleh oknum polisi Brigadir AN di Muara Enim, Sumatera Selatan akhirnya memberikan kesaksian.
Ia berbicara tersengal-sengal saat memberikan pengakuan kepada keluarganya di ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
Nengsih mengaku ditinggal di pinggir jalan setelah dibakar oknum polisi yang berstatus mantan kekasihnya itu.
Sambil menahan perih akibat luka bakar, Nengsih berharap ada orang yang menolongnya.
Ia bercerita di lokasi dirinya dibuang pelaku terdapat acara hajatan.
Baca juga: Sederet Aksi Oknum Polisi Saat Perselingkuhannya Terbongkar: Ngumpet di Toilet sampai Bakar Mantan
Namun, mereka khawatir terjadi kesalahan saat mengantarkan dirinya ke rumah sakit.
Sampai akhirnya melintas mobil patroli polisi yang membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim.
Keluarga Nengsih pun meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.

Sebelum membakar dirinya, Nengsih mengungkapkan pelaku sempat menyiram salon milik Trisnawati (27) yang merupakan ayuk kandung korban.
"Pelaku mengancam akan membakar salon milik ayuk aku kalu aku tidak menemuinya malam itu. Aku ngomong sedang di Prabumulih besok balek ke Muara Enim. Kalu idak Salon ayuk aku dibakarnya," kata Nengsih di ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Senjata Makan Tuan Oknum Polisi: Tega Lumuri Selingkuhan Bensin, Takut Sendiri Pas Api Berkobar
Nengsih mengaku dibawa menggunakan sepeda motor setelah dibakar mantan kekasihnya.
Tetapi, dirinya tidak tahan karena kulitnya yang melepuh.
Akhirnya, Nengsih pun ditaruh di pinggir jalan oleh pelaku.
Sedangkan, pelaku langsung menghilang ke arah Tanjung Enim.

"Sebenarnya di lokasi tempat aku berhenti ada orang lagi hajatan, namun mereka takut kesalahan mengantarkan aku ke rumah sakit. Jadi saya sendirian saja menahan pedih dan perih di pinggir jalan menunggu jika ada orang yang mau menolong," jelasnya lirih.