Cerita Kriminal

Kandang Ayam Jadi Sumber Data, ini Canggihnya Densus 88 Intai Terduga Jaringan ISIS Sebulan Penuh

Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 memang sudah tidak diragukan lagi dalam menumpas tindak terorisme bahkan mendeteksi para pelakunya.

Istimewa
Kolase kandang ayam dan ilustrasi Densus 88 terkait penangkapan di Kendal. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 memang sudah tidak diragukan lagi dalam menumpas tindak terorisme bahkan mendeteksi para pelakunya.

Lembaga yang diciptakan dengan spesialisasi kontraterorisme itu memiliki cara-cara canggih untuk spionase target operasinya.

Terakhir, kepiawaian pasukan berlambang burung hantu itu terungkap ke publik.

Memanfaatkan kandang ayam sebagai sumber data, selama sebulan penuh seorang pemuda terduga jaringan Daulah Islamiah Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS)

Sampai akhirnya, informasi cukup terkumpul dan pemuda itu diringkus.

Baca juga: Pasang CCTV di Kandang Hewan, Densus 88 Pantau Aktivitas Pemuda Ini Selama Sebulan, Begini Akhirnya

Ialah DK, seorang remaja laki-laki berusia 23 tahun yang sudah masuk daftar dugaan sebagai bagian dari jaringan teroris.

Ia tinggal di rumah sederhana di Dusun Krajan, RT 03 RW 02, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.

Kondisi rumah DK (23), warga Dusun Krajan, RT 3 RW 2, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal yang diamankan tim Densus 88 antiteror Mabes Polri, Jumat (25/3/2022).
Kondisi rumah DK (23), warga Dusun Krajan, RT 3 RW 2, Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal yang diamankan tim Densus 88 antiteror Mabes Polri, Jumat (25/3/2022). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

9 Maret 2022 lalu, 20 pasukan Densus 88 menggeruduk rumah sederhana itu.

DK yang terkenal pendiam tiba-tiba diringkus dan ditahan jauh dari dusun.

Sebulan Diintai

Penangkapan yang menggegerkan warga sedusun bahkan sedesa itu tidak terlalu mengagetkan Ponidi (55).

Pria yang menjabat Kepala Dusun atau Kadus Krajan itu ternyata sudah mengetahui warganya bermasalah sudah sejak sebulan lalu.

Baca juga: Lewat Pleidoi Topi Abu Nawas, Munarman Sebut Pemahaman Penyidik dan JPU Seperti Teroris

Bahkan Ponidi terlibat dalam pengintaian senyap terhadap DK.

Awal Februari 2022, petugas Densus tak berseragam mendatangi Ponidi dan menanyai perihal DK.

Mereka bertemu di kandang ayam belakang rumah DK.

Ternyata pembicaraan itu tdak boleh sampai bocor.

"Pertama datang satu orang tanya DK dan rumahnya. Saat itu saya di sekitar kandang ayam, kebetulan kandang ayam saya di belakang rumah DK," kata Ponidi, Jumat (25/3/2022).

Ilustrasi Kandang Ayam.
Ilustrasi Kandang Ayam. (Tribun Medan)

Keesokan harinya, petugas Densus kembali mendatangi Ponidi.

Ternyata, lokasi pertemuan sebelumnya bukan tanpa alasan. Iya, kandang ayam Ponidi sengaja dijadikan sumber data.

Petugas Densus 88 memasang CCTV di kandang ayam Ponidi.

Sudut tertentu ditentukan agar mata-mata berupa teknologi perekam itu bisa memantau aktivitas DK yang merupakan tetangga Ponidi.

Ponidi mutlak terlibat dalam spionase itu. Ia tidak boleh buka suara tentang operasi rahasia itu.

Baca juga: Kadus Heran Kandang Ayamnya Dipasangi CCTV oleh Densus 88, Rasa Penasaran Terjawab Sebulan Kemudian

"Saya sempat tanya, kenapa DK diawasi? Dijawab, masuk dalam daftar jaringan teroris. Saya juga kaget," ucapnya.

Setelah kamera pengawas itu terpasang, keseharian DK dipantau oleh tim Densus 88.

Setiap hari, mulai pagi sampai sore hari datang tim pengawas untuk memantau aktivitas DK.

Baik aktivitas rutin sehari-hari, hingga aktivitas lain yang tak terduga, seperti COD-an barang dengan kurir atau jasa pengantar barang.

"Setiap hari ada yang datang mengawasi DK. Mulai dari cari rumput, ke sawah, salatnya, Jumatannya, sampai COD-an barang. Kalau ada kurir yang datang, dicegat oleh petugas, ditanya bawa apa, dari mana," tutur Ponidi.

Ilustrasi CCTV
Ilustrasi CCTV (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Hingga akhirnya Ponidi dikabari petugas untuk mengamankan DK sehari sebelum penangkapan dilakukan.

Ada sekitar 20 personel yang turun untuk mengamankan DK dengan menggunakan pakaian biasa.

Rumah DK pun turut digeledah di hari yang sama saat penangkapan. Ada beberapa barang yang diamankan oleh tim Densus 88, meliputi handpone, barbel, alat panahan, buku rekening, dan beberapa barang lain.

Sementara, orang tua DK syok melihat anaknya tiba-tiba diringkus Densus 88 dengan sangkaan terlibat terorisme.

Terkait alat panahan, Ponidi mengaku sempat menai DK.

Baca juga: Dari Sepatan Timur, Densus 88 Bergerak ke Balaraja Tangkap 3 Terduga Teroris Lainnya

DK biasa berlatih memanah di belakang rumahnya.

"DK juga kadang terlihat belajar panahan di belakang rumah. Beli panahan, katanya harga Rp 3 jutaan. Bilangnya mau ikut lomba gitu," terang Ponidi.

Sosok DK

Ponidi mengungkapkan, DK dikenal sebagai seorang pendiam. ia jarang berbaur dengan tetangganya, baik dalam forum kegiatan ataupun hanya sekadar bertegur sapa.

Ia menuturkan, DK merupakan tamatan SMK di Kecamatan Limbangan. Kesehariannya sibuk mencari rumput untuk pakan hewan ternak peliharaannya.

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Wartakotalive.com/Andika Panduwinata)

Tak ada hal mencurigakan yang dilakukan DK di mata tetangga-tetangganya, kecuali sikapnya yang tertutup.

DK merupakan putra tunggal dari pasangan A dan M yang berprofesi sebagai petani.

DK dikenal kerap membantu orangtuanya di sawah. Praktis, keseharian DK hanya di rumah untuk membantu orangtuanya bertani dan merawat hewan ternaknya.

"Memang dia orangnya pendiam, kalau bertemu di jalan diam saja. Kalau nggak ditegur dulu, enggak akan ngomong. Kalau sehari-harinya cuma cari rumput untuk makan peliharaan kambing," kata Ponidi.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Remaja di Kendal Ditangkap Densus 88, Petugas Pasang CCTV di Kandang Ayam

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved