Cerita Kriminal
Sopir Truk Cabul Tega Nodai Bocah Berkali-kali: SPBU dan Wisma Jadi Ladang Melampiaskan Nafsu Bejat
Kasus rudapaksa terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAMBI - Kasus rudapaksa terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Gadis remaja berinisial IS (16) dilaporkan dirudapkasa sopir truk bernisial BR (31).
Kapolsek Sukamaju Iptu Muhammad Jayadi mengakui adanya kasus rudapaksa tersebut.
Katanya, pelaku menggauli korban sebanyak sembilan kali di parkiran SPBU dan penginapan.
"Pelaku menyetubuhi korban sebanyak sembilan kali di tiga titik yang berbeda," ujar Jayadi saat menggelar jumpa pers, Rabu (30/3/2022).
Baca juga: Cinta Buta Istri Tukang Siomay, Bohongi Polisi Demi Lindungi Suami yang Sudah Rudapaksa Banyak Bocah
Perkenalan pelaku dan korban terjadi beberapa waktu lalu.
Berawal ketika korban IS (16) disuruh orangtuanya mengambil motor bersama pelaku di Kecamatan Bone-bone.
"Ketika itu korban menelepon pelaku dan meminta untuk mengantarnya ke Kecamatan Bone-bone," ujarnya.
Baca juga: Dilindungi Istri saat Diburu Polisi, Korban Rudapaksa Tukang Siomay Ternyata Lebih dari Satu Bocah
Setelah pertemuan itu, pelaku dan korban intens komunikasi via WhatsApp.
"Sekitar bulan Februari 2022, pelaku kemudian mengajak korban ke SPBU Tamboke (Sukamaju), setibanya di parkiran pelaku menyetubuhi korban sebanyak dua kali,” katanya.
Di hari yang berbeda, pelaku kembali menghubungi korban dan mengajaknya ke SPBU Tamboke.
Baca juga: Akal Bulus Tukang Siomay Rudapaksa Bocah 6 Tahun, Pinjamkan Ponsel Demi Niat Jahat Tercapai
"Di parkiran SPBU Tamboke, pelaku kembali melakukan aksinya yang ketiga kalinya," kata Jayadi.
Pada bulan Maret 2022, pelaku mengajak korban ke Makassar.
"Di Makassar, pelaku dan korban menginap di wisma, sehingga terjadilah persetubuhan, sampai totalnya sembilan kali," jelasnya.
Baca juga: Tampil dengan Kumis Setengah, Ini Penampakan Tukang Siomay yang Rudapaksa Bocah di Jagakarsa
Kasus ini terungkap setelah orangtua korban yang curiga anaknya pergi dari rumah tanpa sepengetahuannya.