Kata Polisi Ini yang jadi Penyebab Jalan-jalan di Jakarta Kembali Macet pada Awal Ramadan
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjelaskan meningkatnya volume kendaraan di wilayah Jakarta selama bulan Ramadan dipengaruhi beberapa faktor.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kendaraan di sebagian besar ruas jalan di Jakarta macet pada awal bulan puasa Ramadan 1443 H, terutama pada Selasa (5/4/2022) hari ini.
Kemacetan kendaaraan kerap terjadi saat pagi dan sore hari.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjelaskan meningkatnya volume kendaraan di wilayah Jakarta selama bulan Ramadan dipengaruhi beberapa faktor.
Salah satunya pergerakan masyarakat pada waktu hampir bersamaan, terutama saat jam pulang kerja.
"Jadi, sebelum bulan puasa aktivitas itu bervariasi, ada yang pulang jam 4 sore, ada yang pulang jam 5, 6, dan jam 7, semua terbagi," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Jalan DI Panjaitan Jatinegara Terendam Banjir 50 Cm, Sejumlah Motor Mogok
Baca juga: Hujan Deras Sebentar, 11 Komplek Perumahan di Kota Bekasi Terendam Banjir
"Tapi, pada bulan Ramadan, terutama pada minggu pertama awal puasa semua orang ingin buka puasa di rumah. Jadi, pergerakannya serentak sehingga arus lalu lintas padat," imbuhnya.
Sambodo menjelaskan, kepadatan arus lalu lintas kendaraan berangsur terurai atau menurun saat waktu buka puasa atau sekitar pukul 18.30 WIB hingga malam hari.

Menurutnya, sebelum memasuki Ramadan, aktivitas massa terbagi antara pukul 07.00 hingga 09.00. Sementara, pada saat bulan Ramadan, pergerakan orang hampir serentak pada pukul 07.00 WIB.
"Hampir semua aktivitas bersamaan pada jam 8 atau masuk kantor, sehingga pergerakan transportasi di masa awal bulan Ramadan berpengaruh," ucap Sambodo.
Kemacetan arus lalu lintas kendaraan di jalan-jalan di Jakarta pada awal Ramadan ini juga tidak terlepas kebijakan sistem kerja work form office (WFO) dari kantor atau perusahaan.
Selain itu, pembelajaran tatap muka (PTM) di mana anak sekolah yang sedang menghadapi ujian, juga mempengaruhi kepadatan lalu lintas.
"Jadi memang ini menambah jumlah volume lain, baik volume dalam Jakarta sendiri, maupun volume tarikan dari kota-kota aglomerasi dari Tangerang, Bogor, dari Depok, Bekasi dan sebagainya," tutup Sambodo.
Baca juga: 10 Kecamatan di Jakarta Berpotensi Terjadi Tanah Longsor, Simak Tanda dan Antisipasinya!
Penyebab kemacetan di jalan-jalam di ibu kota dari kepolisian ini juga senada dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Menurut Ahmad Riza, kemacetan di wilayahnya ini tidak terlepas karena saat ini aktivitas warga di ibu kota sudah menuku kondisi normal setelah dihantam pandemi Covid-19.
"Mulai macet itu kan karena memang sudah mulai normal kembali. Sejak dua tahun pandemi, sekarang sudah mulai normal kembali," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Orang nomor dua di DKI ini menyebut, kemacetan yang terjadi tidak terlepas dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah.
Diketahui, Pemkot DKI Jakarta saat ini kembali memperpanjang masa PPKM Level 2 hingga 18 April 2022.
"Sudah mulai ada pelonggaran-pelonggaran seperti sekolah sudah 100 persen, transportasi publik 100 persen, kemudian perkantoran, kafe, pasar, mal, dan tempat pariwisata juga sudah mulai dibuka," ujarnya.
"Jadi, kita ini sekarang sudah seperti normal sekalipun Jakarta masih memberlakukan Level 2 PPKM untuk dua minggu ke depan," kata wagub yang karib disapa Ariza itu.
Renacana Ganjil Genap Diperluas
Pemprov DKI Jakarta berencana memperluas kembali kebijakan pembatasan kendaraan dengan mekanisme ganjil genap.
Pasalnya, kondisi kemacetan di ibu kota belakangan justru kian parah.
Baca juga: Pemkot Bekasi Larang Bukber dan Open House Idul Fitri
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Dinas Perhubungan (Dishub) kini masih mengevaluasi kinerja lalu lintas di ibu kota.
Baca juga: Wagub DKI Riza Patria Turut Memeriahkan TREN Grand Launching
"Dishub pelajari dulu (kemacetan di Jakarta)," ucapnya di Balai Kota, Jumat (1/4/2022).
Setelah dievaluasi, kemudian Dishub akan langsung menentukan wilayah mana yang nantinya akan diterapkan ganjil genap.
Baca juga: DKI Jakarta Masih Terapkan PPKM Level 2 hingga 18 April 2022
"Nanti pada waktunya akan diumumkan sejauh mana kebijakan ganjil gdnap akan diperluas," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini ganjil genap diterapkan di 13 ruas jalan ibu kota, yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Jalan DI Panjaitan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan MT Haryono, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Gunung Sahari.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Kenneth Apresiasi PAM Jaya Salurkan Air Bersih Sementara ke Rusunami City Garden
Kemudian, Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman mulai dari Simpang Jalan Tomang Raya sampai Jalan Gatot Subroto, serta Jalan Fatmawati mulai dari Simpang Jalan Ketimun 1 sampai Simpang Jalan TB Simatupang.
Adapun ganjil genap ini diterapkan setiap hari Senin sampai Jumat, sedangkan pada akhir pekan dan libur nasional pembatasan kendaraan tidak berlaku.
Ganjil genap diterapkan mulai pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB dan pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejumlah Titik Jalan di Jakarta Macet Awal Bulan Ramadan, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Metro Jaya