Dedi Mulyadi Beraksi di Purwakarta, Jadi Tukang Parkir Pasar: Temukan Ada Jatah Preman Miliaran

Kali ini Kang Dedi menjadi seorang juru parkiri di Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat.

Editor: Elga H Putra
dok.dedi mulyadi
Jadi Tukang Parkir di Pasar, Dedi Mulyadi Ungkap Japrem yang Mencapai Miliaran Rupiah Per Tahun 

Seharusnya, kata Kang Dedi, negara bisa mendapat pemasukan lebih dari sektor parkir.

Sebab uang yang didapat nantinya akan berguna untuk masyarakat mulai dari pembangunan/revitalisasi pasar, trotoar, rumah rakyat miskin hingga bantuan lain.

“Sebenarnya kalau pengelolaan benar itu misal dalam satu hari satu titik bisa dapat Rp 300-400 ribu nanti petugas parkir resmi bisa dapat Rp 100-150 ribu.

Uang itu tidak ke preman atau oknum, tapi dinikmati petugas dan masyarakat,” katanya.

Jadi Tukang Parkir di Pasar, Dedi Mulyadi Ungkap Japrem yang Mencapai Miliaran Rupiah Per Tahun
Jadi Tukang Parkir di Pasar, Dedi Mulyadi Ungkap Japrem yang Mencapai Miliaran Rupiah Per Tahun (dok.dedi mulyadi)

“Sehingga dari parkir negara diuntungkan, petugas parkir sejahtera.

Kemudian nanti petugas diasuransikan kesehatan dan kecelakaan kerja. Uang parkir bisa dibangun untuk tata pasar, tata trotoar, bangun rumah rakyat miskin,” lanjut Kang Dedi.

Ia menduga dalam satu hari ada uang Rp 5-6 juta yang dinikmati oleh preman dan oknum, ini kerap disebut jatah preman alias japrem.

Karenanya, hal itu harus segera diselesaikan agar pendapatan negara bisa bertambah untuk merealisasikan program yang bermanfaat untuk masyarakat.

Dari hitungan kasar di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Rebo seharusnya pemerintah bisa mendapat pemasukan dari parkir Rp 4 miliar per tahun.

Baca juga: Dedi Mulyadi Mendunia Gegara Youtube: Punya Fans Berat Asal Italia yang Kebelet Datang ke Purwakarta

“Kalau se-kabupaten saja parkir liar bisa hilang Rp 5-6 miliar.

Uang itu seharusnya bisa digunakan untuk bangun rumah rakyat atau penataan lainnya,” ujarnya.

Untuk itu Kang Dedi meminta pemerintah segera melakukan penataan dan penertiban di setiap titik parkir potensial.

Selain itu petugas pun harus disiapkan dan dibekali dengan identitas resmi.

“Kan sekarang sudah tidak pakai tiket, kemudian hanya pakai rompi saja.

Kalau seperti itu saru, harus ada seragam dan identitas.

Karena sekarang ini modal priwit saja orang bisa jadi tukang parkir,” ucap Kang Dedi Mulyadi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Tukang Parkir di Pasar, Dedi Mulyadi Ungkap Japrem yang Mencapai Miliaran Rupiah Per Tahun,

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved