Mudik Lebaran 2022
PO di Terminal Pulogebang Keluhkan Keberadaan Terminal Bayangan, Ini Daftar Lokasinya
Kebanyakan penumpang lebih memilih berangkat dari terminal bayangan karena tidak harus memenuhi prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan keberadaan terminal bayangan pada mudik Lebaran 2022.
Kepala Agen PO Lorena Karina di Terminal Pulogebang, Asik Heriyanto menyebut keberadaan terminal bayangan membuat jumlah penumpang di terminal resmi menjadi menurun alias sepi.
Kebanyakan penumpang lebih memilih berangkat dari terminal bayangan karena tidak harus memenuhi prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kemarin memang sempat rapat dengan Ditjen Perhubungan Darat terkait itu, tapi faktanya enggak ada (penindakan)," kata Asik di Terminal Pulogebang, Sabtu (23/4/2022).
Dia mencontohkan masih sepinya keberangkatan penumpang di Terminal Pulogebang saat ini yang bahkan belum mencapai 2.000 penumpang per hari.
Para penumpang lebih memilih berangkat dari terminal bayangan seperti di kawasan Pasar Rebo, Pasar Induk Kramat Jati, Pangkalan Jati, hingga Sumber Artha.
Baca juga: Petugas Bakal Sisir Pelaku Travel Gelap dalam Operasi Ketupat 2022 di Depok
Baca juga: H-10 Lebaran, Terminal Kalideres Mulai Dipadati Pemudik, 2 Kota Ini Paling Banyak Dituju
Sementara PO di terminal resmi seperti Terminal Pulogebang setiap bulannya harus membayar retribusi ke pemerintah daerah sebesar Rp 300 ribu.
"Protokol kesehatan di terminal dipeketat sama dengan bandara. Masuk harus pakai aplikasi PeduliLindungi. Padahal menurut saya enggak bisa disamakan," ujarnya.

Asik menuturkan meski protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di bandara dipeketat, tapi warga tidak memiliki pilihan lain selain mematuhi.
Para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan karena tidak memiliki pilihan selain berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta atau Halim Perdanakusuma.
"Sementara kalau terminal kan enggak. Kalau di sini (Pulogebang) dipeketat warga bisa berangkat dari terminal bayangan, enggak harus pakai PeduliLindungi," tuturnya.
Asik mengatakan para PO di Terminal Pulogebang tidak keberatan dengan penerapan protokol kesehatan bila terminal bayangan diberangus.
Dengan catatan pemerintah harus memberantas terminal bayangan, sehingga penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) beralih ke terminal resmi.
"Kalau pemerintah bilang mau menindak ya berarti peraturan aplikasi PeduliLindungi diterapkan setelah terminal bayangan ditindak," lanjut Asik.
Baca juga: H-10 Lebaran, Kuota Mudik Gratis Kapal Laut di Pelabuhan Tanjung Priok Sisa 40 Persen