Hepatitis Akut di Jabodetabek

Usai Lebaran, Pemkot Tangerang Waspadai Penyebaran Covid-19 dan Ancaman Hepatitis Akut

Selepas kepergian bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1443 H, Pemerintah Kota Tangerang mulai mewaspadai ancaman Hepatitis Akut.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWA
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat ditemui di Kantor Kecamatan Tangerang, Selasa (10/5/2022). 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi soal bahayanya Hepatitis akut ke setiap rumah sakit dan puskesmas.

Sebab, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.

"Sudah sejak sepekan lalu, atau akhir April 2022. Kita sudah edarkan atau sosialisasikan ke rumah sakit dan puskesmas," ujar Dini saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni saat ditemui di Puskesmas Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (24/8/2021).
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni saat ditemui di Puskesmas Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (24/8/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Lantaran, selain Kemenkes tengah menginvestigasi penyebabnya di DKI Jakarta.

Kata Dini, dugaan kasus serupa juga belum ditemukan di Kota Tangerang.

"Sampai saat ini tidak ada laporan. Tapi kami tetap waspada, agar terlokalisir sumber awalnya," tutur Dini.

Terpenting, yang harus dilakukan di rumah adalah tetap menjaga protokol kesehatan.

Apa yang sudah diterapkan pada saat menghadapi Pandemi Covid-19, jangan kendor diterapkan untuk mencegah virus yang menyerang liver tersebut.

"Pastikan tetap pakai masker, mencuci tangan dengan bersih, masak dan makan makanan yang matang dan dipastikan kebersihannya," papar Dini.

Baca juga: 5 Hal Tentang Hepatitis Akut Misterius yang Harus Diluruskan Menurut Pakar Epidemiologi, Apa Saja?

Serta, mendeteksi secara dini dan membawa ke fasilitas kesehatan segera setelah ditemukan gejala-gejala seperti penurunan kesadaran, demam.

Lalu warna urin seperti teh, BAB berwarna pucat, kulit kuning, gatal, mual, muntah, nyeri sendi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved