Viral di Media Sosial

''Panik Ya Min'' Trending Topik, Ternyata Berawal dari Cuitan Kaos Muhaimin Iskandar: Apa Isinya?

Kata "Panik Ya Min" dan tagar #PanikNihYee menjadi trending topik Twitter pada Rabu ((18/5/2022).

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
ISTIMEWA
Kata "Panik Ya Min" dan tagar #PanikNihYee menjadi trending topik Twitter pada Rabu ((18/5/2022) yang ternyata berawal dari postingan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kata "Panik Ya Min" dan tagar #PanikNihYee menjadi trending topik Twitter pada Rabu ((18/5/2022).

Penelusuran TribunJakarta.com, Rabu siang pukul 13.45 WIB, kata "Panik Ya Min" sudah di tweet sebanyak 3.492 kali.

Sedangkan untuk tagar #PanikNihYee diposting sebanyak 2.936 kali.

Rupanya para pengguna twiiter yang mencuit dengan kata dan tagar tersebut untuk membahas postingan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang memposting kaus bertuliskan ‘warga NU kultural wajib ber-PKB’.

Hal itu dilakukan Cak Imin di laman Instagram pribadinya @cakiminnow pada Senin, 16 Mei 2022

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ditolak Kedatanganya di Singapura, BNPT Buka Suara

Dalam unggahannya, Muhaimin mengatakan kaus itu merupakan desain KH Imam Jazuli.

Tak ayal postingan kaos tersebut membuat heboh media sosial.

Kata pengamat

Postingan Cak Imin tentang ‘warga NU kultural wajib ber-PKB’ yang kemudian viral di media sosial.
Postingan Cak Imin tentang ‘warga NU kultural wajib ber-PKB’ yang kemudian viral di media sosial. (Twitter @cakimiNOW)

Pengamat PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, menilai upaya Cak Imin tersebut bentuk agar namanya terus dibicarakan.

“Cak Imin butuh mendapatkan pembicaraan dan atensi dari publik. Baik yang ia dapat itu positif maupun negatif," ucap Virdika kepada KOMPAS TV, Rabu (17/5/2022).

Ia lalu menegaskan, "Politikus butuh sorotan itu.” 

Virdika menyebut ada suatu kekhawatiran dengan Gus Yahya dan PBNU yang dinilai bisa jadi mempengaruhi PKB.

Di sosial media memang beredar desain kaos bertuliskan, 'Warga NU kultural Wajib ber-PKB, NU Struktural Terserah.'

"Ini sebenarnya menunjukkan kekhawatiran PKB akan hilangnya suara NU kultural,” paparnya.

Kekhawatiran ini, menurut penulis buku kontroversial terkait pelengseran Presiden keempat, Abdurrahman Wahid oleh para politisi bertajuk 'Menjerat Gus Dur (2019)' itu menjelaskan, dalam posisi ini ada sedikit kekhawatiran terkait suara PKB.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved