Formula E
Anies Bikin Polemik Baru Sindir Kaum Pesimis Soal Formula E, Politikus Gerindra: Ada Apa Ya?
Politikus Gerindra, Syarif, mengaku tercengang. Cara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir kaum pesimis soal Formula E membuat polemik baru.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat polemik baru menyindir kaum pesimis soal Formula E, politikus Gerindra, Syarif, ngaku tercengang.
Anggota DPRD DKI Jakarta itu mengaku tak biasanya Anies sampai menyindir mereka yang berseberangan, khususnya yang pesimis soal Formula E.
Selama ini memang banyak pihak yang melayangkan kritik terhadap gelaran Formula E, tapi belakangan tetap terlaksana.
Dua partai politik di DPRD DKI Jakarta yang selama ini mengkritik soal kebijakan Anies terkait adu balap jet darat listrik itu adalah PDIP dan PSI.
Memang, Anies tak menyebut siapa yang dimaksud kaum pesimis tersebut.
Baca juga: Anies Jemawa Soal Formula E, Gembong PDIP Mau Uji Pakai Hak Interpelasi: Dia Anggap Sukses Besar
Namun, Syarif tak menyangka Anies akan membalas kritikan yang ditujukan kepadanya dengan sindiran.
"Kaget sih enggak, cuma tercengang sedikit aja. Ada apa ya dengan pak Anies?" ucap Syarif saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

"Tidak seperti biasanya Pak Anies seperti itu," sambung anak buah Prabowo Subianto itu.
Balap mobil listrik Formula E sudah selesai diselenggarakan pada 4 Juni 2022 lalu.
Anies Malah Bikin Polemik Baru
Sekretaris Komisi D DPRD DKI ini pun menilai Anies justru memicu polemik baru dengan sindirannya tersebut.
"Sindiran Pak Anies menurut saya itu hak pak Anies, tapi itu menambah situasi tidak kondusif," ujarnya.
Baca juga: Interpelasi Anies Jilid II, Gembong PDIP: Bakal Evaluasi Menyeluruh Formula E yang Dianggap Sukses
Diakui Syarif, sejak direncanakan pada 2019 lalu, gelaran Formula E memang menuai pro dan kontra.
Syarif enggan menduga-duga siapa pihak yang disindir mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Siapa yang dituju, ya hanya Pak Anies sendiri yang bisa jawab," kata Syarif lagi.

"Saya menduga terbelahnya kelompok pro kontra, juga rekam jejaknya kan kelihatan ditujukan kepada siapa itu ucapan Pak Anies," kata dia.
Mereka yang kontra dan kritis terhadap gelaran Formula E sangsi, karena apa mungkin membangun sirkuit dalam waktu tjga bulan.
"Kayak Sangkuriang, katanya kan begitu. Apalagi katanya kayak Roro Jongjrang, seperti itulah," sambungnya.
Sindiran Halus Anies untuk Kaum Pesimis
Anies melayangkan sindiran halusnya dalam Rapat Kerja Nasional I Al Jam'iyatul Washliyah di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (10/6/2022) lalu yang ditayangkan akun YouTube UMTC Chanel.
"Saya sampaikan minta maaf kepada sebagian, karena Formula E kemarin mengecewakan, mengecewakan kepada orang-orang yang pesimis (Formula E) bisa terjadi," ucap Anies dikutip TribunJakarta.com, Senin (13/6/2022).
Ucapan Anies tersebut ditingkahi dengan gelak tawa.
Baca juga: Opsi Terakhir Bila Interpelasi Anies Tak Terealisasi, Gembong PDIP: Mau Gak Mau Kita Undang Jakpro
Orang nomor satu di DKI Jakarta ini kembali meneruskan ucapannya.
Ia menyebut mereka yang pesimis terhadap gelaran Formula pasti kecewa.
Acara yang diklaimnya berjalan sukses ini memiliki tujuan untuk membahagiakan semua orang, namun justru berakhir dengan kekecewaan bagi sebagian orang.

“Yang pesimis itu kecewa sekali, dan mohon maaf mengecewakan. Kita sesungguhnya ingin membahagiakan semua orang, tapi ada yang kecewa," ungkap Anies.
Anies sebelumnya melalui akun Instagram pribadinya menyebut Formula E sebagai ajang pemersatu lintas batas.
Dalam unggahannya ia memastikan balap mobil listrik terbesar di dunia ini bukan hanya untuk warga Jakarta, tapi untuk seluruh bangsa Indonesia.
"Formula E adalah hajatan kemeriahan bersama, bukan hanya untuk Jakarta, tapi juga Indonesia dan bahkan dunia," tulis Anies.
"Kemeriahan yang menyatukan, bukan yang menjauhkan. Olahraga selalu mampu menjadi pemersatu lintas batas," sambungnya.
Jumlah penonton Formula E yang digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu (4/6/2022) kemarin diperkirakan mencapai 60.000 orang.
Rinciannya, sebanyak 20.000 orang menyaksikan langsung di area sirkuit dan 40.000 lainnya menonton dari layar raksasa yang dipasang di kawasan wisata Ancol.
Baca juga: Politikus PDIP Ungkap Jakarta Lebih Terkenal dari Formula E, Buktinya Beberapa Negara Mundur
Sejumlah pejabat tinggi negara pun terlihat turut hadir menyaksikan langsung balap mobil listrik terbesar di dunia ini.
Mereka adalah Presiden Joko Widodo, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju pun turut hadir, seperti Menpora Zainudin Amali dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Anies mengapresiasi para pejabat tinggi negara yang sudah hadir untuk datang menyaksikan Formula E.
"Terima kasih sudah ikut bersorak bersama di Sirkuit Ancol kemarin. Terima kasih sudah ikut menjadi bagian dari sejarah Formula-E pertama di Indonesia," ujarnya.
Eks Mendikbud ini berharap, balap mobil listrik yang diinisiasi olehnya itu bisa menjadi pengamalan baru bagi mereka yang datang.
"Semoga memberikan kenangan yang indah dan berkesan bagi semuanya," kata Anies.
PDIP Nilai Anies Tak Tahan Kritik
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai Anies justru tak tahan kritikan bertubi-tubi.
"Pernyataan itu menunjukkan bahwa Pak Anies risih dengan kritikan. Itu juga ditunjukkan dengan mengumpulkan semua pimpinan fraksi dengan jamuan makan malam," jelas Gembong.
Baca juga: FEO Ungkap Animo Penonton Formula E Jakarta Paling Tinggi Musim Ini, Berikut Ulasannya!
Secara terang-terangan, politikus PDIP ini mengungkapkan kata-kata tersebut memang diarahkan untuk anggota dewan yang menggunakan hak interpelasinya.
Diketahui, PDIP dan PSI memang paling getol mengajukan hak interpelasi ke Anies terkait gelaran Formula E.
Selama ini, kata Gembong, partai di dewan yang mengajukan hak interpelasi tengah menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Inti interpelasi tak lain meminta transparasi dana APBD yang dipakai untuk Formula E, bukan mengganjal perhelatannya.
"Ketika kami menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai anggota dewan, melakukan pengawasan, mengkritisi suatu program yang dilaksanakan dengan anggaran APBD, kami dianggap kelompok pesimistis. Senyum aja, ngapain marah," terangnya.