Kok Bisa Sih Fenomena Langit Ini Disebut Strawberry Supermoon? Simak Penjelasannya
Seluruh belahan dunia tengah menyaksikan dan mengalami fenomena astronomi Supermoon. Kenapa disebut Strawberry Supermoon? simak penjelasannya.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Seluruh belahan dunia tengah menyaksikan dan mengalami fenomena astronomi Supermoon.
Bulan purnama saat ini tengah berada pada jarak terdekatnya dengan bumi, sehingga cenderung terlihat lebih besar dan lebih terang.
Tak sedikit yang menyebut fenomena langit di bulan Juni ini dengan sebutan Strawberry Supermoon.
Meski disebut stroberi, ternyata istilah itu tak ada kaitannya dengan penampakan bulan purnama yang berwarna merah maupun terlihat berbentuk seperti buah tersebut.
Lantas, mengapa bisa disebut Strawberry Supermoon?
Penceramah Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta Muhammad Raihan menjelaskan, istilah stroberi lahir dari kalender petani Amerika (The Farmer's Almanac).

Dalam penanggalan Amerika kuno, bulan Juni disebutkan sebagai waktu panen buah stroberi.
"Kalau istilah strawberry itu diambil dari penanggalan kuno para petani di daratan Amerika," kata Raihan di pantai Ancol, Jakarta Utara, Selasa (14/6/2022) malam.
Baca juga: Fenomena Supermoon, Terungkap Jarak Terbaru dan Terdekat dari Bulan ke Bumi
"Katanya memang bulan purnama yang jatuh di minggu kedua bulan Juni adalah saat mereka panen stroberi," sambungnya.
Alhasil, fenomena langit di bulan Juni ini pun akhirnya disebut sebagai Strawberry Supermoon.

Raihan menuturkan, masih ada belasan istilah lainnya terkait kondisi bulan purnama dalam waktu-waktu tertentu masih berdasarkan kalender petani Amerika.
"Dari situ memang kita bisa mengetahui bulan berdasarkan kalender pertanian Amerika ada lebih dari 12 atau 13 ya, ada Strawberry Supermoon, Harvest Moon, Wolf Moon, dan sebagainya," ucapnya.
Jarak Terkini dari Bulan ke Bumi
Raihan juga membeberkan jarak terkini antara bulan dengan bumi di tengah fenomena Supermoon.