Ketika Polisi Tak Bisa Tidur Semalaman, Sedih Pikirkan Nasib Bocah 9 Tahun Dimutilasi Ayah Kandung
Polisi saja sampai tak bisa tidur semalaman memikirkan nasib malang yang menimmpa seorang bocah berusia 9 tahun korban mutilasi ayahnya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki tak bisa tidur semalaman lantaran memikirkan nasib bocah berusia 9 tahun berinisial F.
Malangnya bocah tersebut menjadi korban mutilasi ayah kandungnya sendiri.
Siapapun bakal bergidik sekaligus bersedih mendengar peristiwa yang terjadi di Jalan Propinsi, Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau ini, termasuk Iptu Ricky.
Iptu Ricky bahkan semalaman tak bisa tidur lantaran memikirkan nasib bocah tak berdosa itu.
"Saya sangat sedih melihat nasib anak itu,"
Baca juga: Anak Saya Mana? Tanya Pria yang Mutilasi Putri Sendiri, Ngamuk Lalu Buat Borgol di Tangannya Rusak
"Mungkin sudah ajalnya seperti itu," kata Iptu Ricky dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Selama hidupnya, Iptu Ricky mengaku baru melihat mutilasi sesadis ini.
Pasalnya, ayah kandung F bernama Arharuby (42) sempat membuat warga gempar lantaran menenteng organ tubuh korban di jalanan.

Parahnya lagi, Arharuby sambil berteriak "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau" di jalanan.
Potongan tubuh korban sampai berserekan di sekitar rumah pelaku.
Ditambah, Arharuby sempat hendak memberikan benda yang ternyata hati anaknya ke petugas polisi.
"Saya sampai termenung, karena selama hidup tidak pernah melihat mutilasi sesadis itu," ucap Iptu Ricky.
Arharuby diduga mengalami gangguan jiwa, ia menghabisi anaknya lalu memutilasi bagian tubuhnya.
Memikirkan nasib si bocah malang, Iptu Ricky sampai tak bisa tidur semalaman hingga menjelang matahari terbit.
Kasus ini, kata Iptu Ricky, merupakan yang tersadis yang pernah ditemuinya.
Baca juga: Pencari Rumput Histeris, Temukan Jasad Wanita Korban Mutilasi Tanpa Busana