Sisi Lain Metropolitan

Terungkap Dugaan Kuat Cerita Asal Patung Hermes di Jembatan Harmoni: Dipindah dari Kota Ini

Candrian Attahiyat, cerita Patung Dewa Hermes yang berasal dari seorang pedagang antik tidak memiliki sumber yang jelas

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com
Penampakan Replika Patung Dewa Hermes di Jembatan Perempatan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (22/6/2022). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ada cerita yang diduga kuat mengenai asal usul Patung Dewa Hermes, ikon kawasan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat. 

Menurut arkeolog senior sekaligus anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Pemprov DKI Jakarta, Candrian Attahiyat, cerita Patung Dewa Hermes yang berasal dari seorang pedagang antik tidak memiliki sumber yang jelas. 

"Kita enggak tahu darimana cerita-cerita yang beredar. Katanya sumbangan dari pedagang barang antik tapi enggak jelas sumbernya," katanya kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (25/6/2022).

 Patung itu, kata Candrian, ditempatkan di Jembatan Harmoni sejak tahun 1937.

Dalam sebuah foto lama, patung yang diduga kuat berbentuk Dewa Hermes pernah bertengger di Bukit Tinggi dekat Jam Gadang. Ia mencurigai patung itu dipindahkan ke Batavia.

"Saya berpikir ketika di Bukit Tinggi ada dua patung Hermes. Tapi di tahun 1930, kedua patung itu sudah tidak ada. Apakah itu adalah bagian dari Patung Hermes yang dipasang di Jakarta atau bukan. Itu kecurigaan saya," lanjutnya. 

Baca juga: Terkuak Misteri Lenyapnya Patung Dewa Hermes di Harmoni: Ternyata Mau Dikoyak Sosok Misterius Ini

Cerita versi Pedagang Antik

Asal mula Patung Dewa Hermes dipajang di atas Jembatan Harmoni, Jakarta Pusat, berawal dari kisah sang istri pemilik patung kala itu, Matilda Jenny.

Ia merasa risih dengan patung berbentuk sosok pria berotot dan bugil itu.

Replika Patung Dewa Hermes di atas Jembatan Perempatan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (22/6/2022).
Replika Patung Dewa Hermes di atas Jembatan Perempatan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (22/6/2022). (Satrio Sarwo Trengginas/TribunJakarta.com)

Matilda meminta suaminya menyingkirkan patung itu lantaran dianggap tampil porno.

Pemilik patung itu bernama Karl Wilhelm Stolz. Pria kelahiran Jerman tersebut kemudian datang ke Hindia Belanda untuk berdagang.

Karl sempat membuka toko pecah belah di Batavia. 

Di antara barang pecah belah yang dijualnya terdapat Patung Hermes.

"Patung ini dibawa dan dipajang di tokonya," kata pemandu wisata Museum Sejarah Jakarta, Annisa kepada TribunJakarta.com pada Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Potret Kemiskinan di Jakarta: Koloni Manusia Kolong Tol Wiyoto Wiyono Memecut Diri Demi Hidup

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved