Pelecehan Penumpang Angkot
Rencana Pemisahan Penumpang Pria dan Wanita, Sopir Angkot di Ancol Siap Tegur Penumpang Tak Terpuji
Namun demikian, Armando siap menjalankan dan mengatur pemisahan tempat duduk apabila kebijakan tersebut efektif berjalan nantinya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Salah satunya diungkapkan Ami (26), seorang penumpang wanita angkot 15A yang ditemui di Jalan R. E. Martadinata.
Ami yang sore ini hendak menuju ke kawasan Kota Tua bersama keluarganya dari Stasiun Ancol mengaku sangat mendukung kebijakan Dishub DKI Jakarta.
Baca juga: Kepincut Pesona Bonge Dkk, ABG Tangsel Mulai Invasi Mejeng ke Kawasan Dukuh Atas
Menurut dia, pemisahan tempat duduk pria dan wanita dalam angkot bakal sangat membuatnya merasa lebih nyaman.
"Setuju sih. Karena kan kalo nggak dipisah kadang-kadang kalau ada laki-laki di sebelah kita kayak nggak nyaman gitu," kata Ami.
"Soalnya di angkot kan nggak ada sekatnya, jadi kurang nyaman aja," ucapnya lagi.
Ami menuturkan, selama ini dirinya yang rutin naik angkot kerap kali merasa kurang nyaman saat masuk ke dalam angkutan umum yang sedang penuh penumpang.
Apalagi jika duduk berdempetan dengan seorang pria, Ami mengaku merasa kurang nyaman.
Tapi, selama ini dirinya tak bisa berbuat banyak karena memang angkot merupakan transportasi yang ramah kantong.
"Selama ini nyaman nggak nyaman, tapi mau gimana emang kadang ke suatu tempat emang harusnya dan lebih murahnya naik angkot, jadi ya mau nggak mau," katanya.
Baca juga: Ulah Bocah Adang Truk Demi Konten Medsos Buat Truk Sampah DKI Ringsek Seperti Ini
Seorang warga lainnya yang sehari-hari menggunakan angkot, Rosdiana (57) mengakui kebijakan ini sangat positif.
Menurutnya, pemisahan tempat duduk bisa membuat jarak antara penumpang pria dan wanita supaya menghindari pelecehan.
"Kalau kebijakannya begitu bagus banget. Jadi ada jarak antara penumpang cowo sama cewe ya, lebih aman sih kalo menurut saya," ucapnya.