Kecelakaan Maut di Cibubur

Tak Cuma di Alternatif Cibubur, Turunan Maut Langganan Kecelakaan di Bekasi Juga Ada di Wilayah Ini

Turunan maut yang kerap jadi langganan kecelakaan di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat bukan hanya ada di Jalan Alternatif Cibubur.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kolase Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Dua turunan di Kota Bekasi, Jawa Barat yang jadi lokasi rawan kecelakaan di Bekasi yakni turunan di Jalan Alternatif Cibubur (atas) dan Flyover Kranji (bawah). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Turunan maut yang kerap jadi langganan kecelakaan di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat bukan hanya ada di Jalan Alternatif Cibubur.

Diketahui, kecelakaan maut terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, tepatnya di turunan dekat lampu merah pertigaan menuju perumahan Cibubur CBD.

Penyebab kecelakaan maut karena rem blong dari truk tangki Pertamina hingga akhirnya menabrak sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah.

Akibatnya sembilan orang meninggal di lokasi kejadian dan sedikitnya ada enam korban luka yang saat ini masih mendapat perawatan intensif.

Sejumlah warganet menyebut sejak dipasang lampu merah di lokasi kejadian memang kerap terjadi kecelakaan di sana.

Baca juga: Lampu Merah Diduga Biang Kerok Kecelakaan Maut Cibubur Dinonaktifkan Pasca-Kejadian 

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan pun turun tangan untuk menangani kecelakaan mau di Jalan Alternatif Cibubur itu.

Saat ini, Lampu merah tepat di turunan Cibubur CBD Jalan Alternatif Cibubur telah dinonaktfikan.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi kejadian, Selasa (19/7/2022), situasi arus lalu lintas tampak ramai lancar. 

Situasi terkini di lokasi kejadian kecelakaan maut Cibubur, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Selasa (19/7/2022). Lampu Transyogi Cibubur di lokasi kejadian yang diduga jadi salah satu pemicu kecelakaan maut Cibubur itu dinonaktifkan.
Situasi terkini di lokasi kejadian kecelakaan maut Cibubur, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Selasa (19/7/2022). Lampu Transyogi Cibubur di lokasi kejadian yang diduga jadi salah satu pemicu kecelakaan maut Cibubur itu dinonaktifkan. (TribunJakarta.com/Yusuf Bahctiar)

Sejumlah petugas kepolisian terlihat melakukan pengamanan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), dibantu personel Dinas Perhubungan (Dishub). 

Tampak petugas Satlantas setempat telah memasang barrier dan rambu di simpang lampu merah Transyogi Cibubur CBD Perumahan Citra Grand. 

"Sementara simpang ditutup dan TL (traffic light) dinonaktifkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Teguh Indrianto kepada wartawan. 

Sejak Januari 2022

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, traffic light atau lampu merah Transyogi simpang CBD sudah diuji coba sejak Januari 2022 lalu. 

Baca juga: Tinggalkan Dua Anak, Jenazah Pasutri Korban Kecelakaan Maut Cibubur Dimakamkan di Ciangsana

Persimpangan ini dibuat dengan difasilitasi rambu traffic light berdasarkan permohonan yang dibuat pengembang kawasan Citra Grand Cibubur CBD

Hal ini berdasarkan surat yang diajukan PT Ciputra Nugraha Internasional Nomor: 004/LP/CGCC/EN/I/22 tanggal 13 Januari 2022. 

Kehadiran simpang Cibubur CBD lengkap dengan sarana traffic light diharapkan dapat mempermudah akses kendaraan. 

Jalan kawasan Cibubur CBD dibuka untuk umum, menjadi penghubung kendaraan dari Jalan Alternatif Cibubur ke Jalan Lurah Namat Jatirangga.

Kecelakaan maut Cibubur, tepat di lampu merah Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Barat, Senin (18/7/2022), diduga akibat rem blong truk Pertamina mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Kecelakaan maut Cibubur, tepat di lampu merah Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Barat, Senin (18/7/2022), diduga akibat rem blong truk Pertamina mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. (Kolase Tribunnews/ist)

Lokasi turunan rawan di Bekasi

Beberapa waktu lalu, kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Teguh Indrianto mengatakan, titik rawan kecelakaan di Bekasi lantaran kondisi turunan yang curam berada di jalan menurun Flyover Kranji Bekasi Barat, Jalan Sultan Agung arah Bekasi- Jakarta.

Di Flyover Kranji tersebut menjadi titik rawan kecelakaan lantaran terdapat tikungan tepat di bagian jalan yang menurun. 

"Paling utama biasanya ada di turunan-turunan flyover, seperti yang di turunan Kranji yang paling sering (kecelakaan), karena memang jalannya sudah menurun terus agak menikung," kata Teguh kepada TribunJakarta,com, Sabtu (22/1/2022). 

Proses Evakuasi Truk Kontainer terguling di Flyover Kranji Bekasi, Kamis, (31/10/2019).
Selain di Jalan Alternatif Cibubur, turunan Flyover Kranji juga jadi salah salah satu titik langganan kecelakaan di Bekasi. (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Meski begitu, Teguh menjelaskan kecelakaan lalu lintas kerap dipicu oleh tiga faktor, yakni human error (kesalahan manusia), kendaraan tidak laik serta infrastruktur jalan. 

"Ini menjadi tiga komponen yang tidak dipisahkan sebenarnya. Harapanya buat teman-teman driver, itu agar kalau misalnya merasa ada sinyal-sinyal mengantuk atau kecapekan, mendingan menepi dulu, istirahat sejenak, enggak usah dipaksakan," tandasnya. 

Baca juga: Seperti di Balikpapan, Jalanan Menurun Flyover Kranji di Bekasi Langganan Kecelakaan 

Ia pun mengimbau kepada pemilik kendaraan perusahaan ekspedisi untuk disiplin melakukan pengecekaan kelaikan jalan armadanya secara berkala. 

Sementara dari sisi pemerintah, lanjut Teguh, selama ini terus berupaya melakukan pemeliharaan infrastruktur jalan secara berkala, seperti perbaikan jalan berlubang. 

"Jadi pesannya enggak hanya untuk pengendara saja, semua komponen bisa saling untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib lancar dan selamat," tegasnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved