Polisi Razia Odong-odong di Tangerang Pasca-Kecelakaan Maut di Serang, Di Cilincing Menantang Maut

Berbeda dengan di Kota Tangerang, puluhan odong-odong di Cilincing Jakarta Utara justru masih beroperasi menantang maut di antara laju truk kontainer

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Satlantas Polres Metro Tangerang Kota menggelar razia odong-odong di jalan raya Kota Tangerang Rabu (27/7/2022) pasca-kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api di Kragilan, Kabupaten Serang. menewaskan enam ibu dan tiga anak-anak (kiri). Berbeda dengan di Kota Tangerang, justru puluhan odong-odong masih beroperasi dengan membawa sejumlah penumpang ibu dan anak di antara laju truk kontainer di Jalan Raya Cilincing Jakarta Utara, pasca-kecelakaan di Serang. 

Berbeda dengan di Kota Tangerang, puluhan odong-odong di Cilincing Jakarta Utara justru masih beroperasi menantang maut di antara laju truk kontainer di jalan raya.

Ada sekitar 20 odong-odong yang terpantau beroperasi dengan membawa penumpang ibu-ibu dan anak-anak.  

Kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, yang menewaskan sembilan orang tak membuat para pengemudi dan penumpang odong-odong di Cilincing khawatir.

TribunJakarta.com melakukan pemantauan dari depan Gereja Kristen Jawa di Jalan Raya Cilincing pada Rabu (27/7/2022) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Baru sekitar setengah jam di lokasi, terlihat tidak kurang dari 20 unit odong-odong wara-wiri menantang maut di jalanan yang penuh truk kontainer itu.

Sebagian besar pengemudi odong-odong di wilayah itu adalah remaja tanggung alias masih ABG (Anak Baru Gede).

Baca juga: Pimpinan DPRD Zita Anjani Akui Banyak Remaja LGBT saat Datangi Citayam Fashion Week:Ini Mau Diapain?

Namun, di dalam rangkaian gerbong kereta odong-odong yang dibawanya ada banyak penumpang yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak.

Bahkan, ada pula ibu yang membawa serta anaknya yang masih balitanya duduk di gerbong-gerbong tanpa jendela dalam kondisi debu-debu beterbangan.

Sejumlah penumpang ibu-ibu itu sampai harus menutup mulut anaknya dengan tangan untuk menghindari paparan debu Jalan Raya Cilincing.

Tanpa pengamanan ekstra seperti helm maupun sabuk pengaman, puluhan odong-odong itu kerap kali terlihat mencoba mendahuli truk trailer maupun kendaraan lainnya.

Sejumlah odong-odong membawa penumpang ibu-ibu dan anak-anak menantang maut dengan beroperasi di antara truk kontainer di Jalan Raya Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/7/2022). 
Sejumlah odong-odong membawa penumpang ibu-ibu dan anak-anak menantang maut dengan beroperasi di antara truk kontainer di Jalan Raya Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/7/2022).  (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Tak jarang pula odong-odong ini terpantau melaju dengan kecepatan rendah, sehingga membuat laju kendaraan di belakangnya tersendat.

Selain itu, setiap odong-odong yang melintas juga dilengkapi dengan pengeras suara dengan musik-musik dangdut remix kekinian yang diputar kencang-kencang.

Operasional odong-odong ini memang rutin ditemui di sekitaran permukiman warga Kelurahan Kalibaru.

Jalan Raya Cilincing menjadi rute para pengemudi odong-odong untuk memotong jalan agar jarak dan waktu tempuh lebih cepat dibanding harus melewati jalanan permukiman warga di Kalibaru.

Meski para pengemudi dan penumpang odong-odong ini terlihat santai ketika melintas di jalur maut Cilincing, warga lainnya mengaku resah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved