Polisi Razia Odong-odong di Tangerang Pasca-Kecelakaan Maut di Serang, Di Cilincing Menantang Maut
Berbeda dengan di Kota Tangerang, puluhan odong-odong di Cilincing Jakarta Utara justru masih beroperasi menantang maut di antara laju truk kontainer
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Berbeda dengan di Kota Tangerang, puluhan odong-odong di Cilincing Jakarta Utara justru masih beroperasi menantang maut di antara laju truk kontainer di jalan raya.
Ada sekitar 20 odong-odong yang terpantau beroperasi dengan membawa penumpang ibu-ibu dan anak-anak.
Kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, yang menewaskan sembilan orang tak membuat para pengemudi dan penumpang odong-odong di Cilincing khawatir.
TribunJakarta.com melakukan pemantauan dari depan Gereja Kristen Jawa di Jalan Raya Cilincing pada Rabu (27/7/2022) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Baru sekitar setengah jam di lokasi, terlihat tidak kurang dari 20 unit odong-odong wara-wiri menantang maut di jalanan yang penuh truk kontainer itu.
Sebagian besar pengemudi odong-odong di wilayah itu adalah remaja tanggung alias masih ABG (Anak Baru Gede).
Baca juga: Pimpinan DPRD Zita Anjani Akui Banyak Remaja LGBT saat Datangi Citayam Fashion Week:Ini Mau Diapain?
Namun, di dalam rangkaian gerbong kereta odong-odong yang dibawanya ada banyak penumpang yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak.
Bahkan, ada pula ibu yang membawa serta anaknya yang masih balitanya duduk di gerbong-gerbong tanpa jendela dalam kondisi debu-debu beterbangan.
Sejumlah penumpang ibu-ibu itu sampai harus menutup mulut anaknya dengan tangan untuk menghindari paparan debu Jalan Raya Cilincing.
Tanpa pengamanan ekstra seperti helm maupun sabuk pengaman, puluhan odong-odong itu kerap kali terlihat mencoba mendahuli truk trailer maupun kendaraan lainnya.

Tak jarang pula odong-odong ini terpantau melaju dengan kecepatan rendah, sehingga membuat laju kendaraan di belakangnya tersendat.
Selain itu, setiap odong-odong yang melintas juga dilengkapi dengan pengeras suara dengan musik-musik dangdut remix kekinian yang diputar kencang-kencang.
Operasional odong-odong ini memang rutin ditemui di sekitaran permukiman warga Kelurahan Kalibaru.
Jalan Raya Cilincing menjadi rute para pengemudi odong-odong untuk memotong jalan agar jarak dan waktu tempuh lebih cepat dibanding harus melewati jalanan permukiman warga di Kalibaru.
Meski para pengemudi dan penumpang odong-odong ini terlihat santai ketika melintas di jalur maut Cilincing, warga lainnya mengaku resah.