Polisi Razia Odong-odong di Tangerang Pasca-Kecelakaan Maut di Serang, Di Cilincing Menantang Maut

Berbeda dengan di Kota Tangerang, puluhan odong-odong di Cilincing Jakarta Utara justru masih beroperasi menantang maut di antara laju truk kontainer

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com
Satlantas Polres Metro Tangerang Kota menggelar razia odong-odong di jalan raya Kota Tangerang Rabu (27/7/2022) pasca-kecelakaan maut odong-odong tertabrak kereta api di Kragilan, Kabupaten Serang. menewaskan enam ibu dan tiga anak-anak (kiri). Berbeda dengan di Kota Tangerang, justru puluhan odong-odong masih beroperasi dengan membawa sejumlah penumpang ibu dan anak di antara laju truk kontainer di Jalan Raya Cilincing Jakarta Utara, pasca-kecelakaan di Serang. 

Salah satunya ialah Sheri (48), warga Kalibaru yang tidak setuju dengan keberadaan odong-odong di jalan raya ini.

Sheri menilai, keberadaan odong-odong ini cenderung tidak berbahaya ketika melintas di jalan permukiman.

Tapi, ketika sudah melewati jalan raya, keberadaan odong-odong ini menghawatirkan, baik membahayakan penumpangnya maupun pengendara yang lain.

"Sebenarnya kalau adanya di gang sih enggak membahayakan ya. Soalnya kalau sudah masuk ke wilayah jalur ramai ini sangat membahayakan sekali, sangat-sangat sekali," kata Sheri di tepi Jalan Raya Cilincing, Rabu petang.

Baca juga: Malam Mencekam di Tangerang, Asap Putih Mirip Awan Tiba-tiba Muncul Lagi, Polisi Ungkap Penyebabnya

Sheri makin prihatin ketika melihat banyaknya anak-anak yang dibawa ibunya menumpang odong-odong.

Apalagi, tak jarang Sheri juga melihat anak-anak ini tidak bisa berdiam diri saat odong-odong melaju di jalan penuh truk trailer.

"(Anak-anak) kalau lihat ini itu dipegang, lihat mobil dipegang, itu sangat membahayakan sekali," katanya.

Meski keberadaan odong-odong di lingkungannya setiap hari terlihat, Sheri sendiri mengaku takut menumpang kendaraan itu, terlebih mengajak serta anaknya.

Minimnya keselamatan serta bahaya yang mengintai di jalur maut membuatnya sama sekali tak pernah ada niat naik odong-odong meski bayaran untuk sekali naik, dari satu permukiman ke permukiman lainnya di Kalibaru, cenderung sangat murah pada kisaran Rp 5.000.

Sheri pun berharap keberadaan odong-odong menantang maut ini menjadi perhatian pemerintah untuk memastikan ketertiban dan keselamatan di jalanan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Keberadaannya Tak Jelas, Polisi 'Kandangkan' Odong-odong di Tangerang, Ganggu Ketertiban Lalu Lintas

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved